INTERNATIONAL DESTINATIONS
Turki dan 7 Negara Lain yang Ganti Nama, Alasannya Beda-beda

Pemerintah Turki mengumumkan mengubah nama dari Turkey menjadi Turkiye. Tidak sendirian, ada sejumlah negara lain yang melakukan langkah serupa.
Pemerintah Turki bahkan sudah menyampaikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa atas perintah presiden Recep Tayyip Erdogan, mereka ingin disebut Turkiye dalam semua bahasa. Itu diumumkan PBB pada Kamis (2/6/2022) waktu setempat.
Menurut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kata "Turkiye" merupakan ungkapan yang paling mendeskripsikan budaya, komunitas, dan nilai-nilai negara itu.
Tak hanya Turki, beberapa negara juga sempat mengubah nama.
Berikut negara-negara yang memutuskan mengubah nama:
1. Belanda
Pemerintah Belanda mengganti nama mereka dari Holland menjadi Netherlands pada 2020.
Perubahan nama tersebut dilakukan untuk mendongkrak citra Belanda sebagai negara pengguna narkoba untuk rekreasi dan prostitusi legal.
2. Makedonia Utara
Pada 2019, Republik Makedonia mengubah nama mereka menjadi Republik Makedonia Utara. Perubahan nama ini dilakukan karena alasan politik.
Makedonia Utara berupaya meningkatkan relasinya dengan Yunani. Namun, Yunani tak setuju akan penggunaan nama Makedonia sebagai negara, mengingat nama tersebut juga merupakan nama salah satu wilayah di Yunani.
Selain itu, Makedonia merupakan sebutan untuk kerajaan Yunani di masa lampau.
Yunani sempat mengusulkan Makedonia Utara untuk menggunakan nama Republik Vandar atau Republik Skopje.
Setelah melewati proses negosiasi panjang, nama Makedonia Utara yang kemudian disetujui.
3. Eswatini
Pada April 2018, Raja Mswati III mengganti nama Swaziland menjadi Eswatini. Penggantian nama itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk lepas dari bayang-bayang kolonialisme negara itu di masa lampau.
Raja juga dikatakan tak senang saat kata Swaziland agak membuat bingung orang-orang, mengiranya sebagai Switzerland.
4. Czechia
Republik Ceko mengubah nama menjadi Czechia pada 2016. Perubahan nama ini salah satunya disebabkan untuk mempersingkat penyebutan negara itu dalam konteks internasional.
5. Sri Lanka
Sama dengan Eswatini, Sri Lanka mengubah nama mereka untuk melepaskan diri dari bayangan kolonialisme di masa lampau.
Sri Lanka mengubah nama mereka dari Ceylon ke Sri Lanka pada 1972. Namun, negara itu baru bisa menghapuskan penggunaan nama Ceylon dalam pemerintahan pada 2011.
Simak Video "Ketakutan Warga Kamboja Usai Muncul Kasus Flu Burung H5N1"
[Gambas:Video 20detik]