Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 04 Okt 2022 07:41 WIB

INTERNATIONAL DESTINATIONS

Tempat Paling Mematikan Bagi Penyelam, Dipenuhi Tulang Belulang

Yasmin Nurfadila
detikTravel
Famous diving site - Blue Hole in Egypt, where more than 100 divers died
Blue Hole, Dahab. Foto: Getty Images/iStockphoto/Marina113
Jakarta -

Perairan ini disebut-sebut sebagai tempat paling berbahaya bagi penyelam. Areanya dikenal sebagai 'kuburan penyelam'.

Dilansir dari IFL Science, sebuah perairan cantik di lepas pantai Dahab, Mesir memiliki area lubang besar yang membentang sedalam lebih dari 100 meter ke bagian dalam Laut Merah. Lubang ini bernama Red Sea Blue Hole atau Lubang Biru Laut Merah.

Area Blue Hole ini sangat indah. Dikelilingi oleh terumbu karang dan ikan-ikan yang hidup di sekitarnya. Area ini juga dilengkapi dengan lengkungan indah seperti lengkungan yang ada di Katedral-katedral.

Keindahan perairan ini sangat menarik perhatian para penyelam. Sayangnya, area perairan ini sangatlah berbahaya.

Telah banyak penyelam yang tewas di area Blue Hole. Menjadikan lokasi ini dikenal sebagai Diver's Cemetery atau Kuburan Penyelam.

Tercatat ada 40 penyelam yang tewas di area ini. Namun, diperkirakan jumlah aslinya mencapai hingga 200 kematian.

Di sekitar area Blue Hole terdapat plakat peringatan yang diletakkan mengelilingi area masuk Blue Hole. Plakat ini merupakan simbol penghormatan bagi mereka yang gugur saat mencoba menjelajahi lubang yang berisi gua bawah laut tersebut.

Hingga saat ini penyebab pasti mengapa Blue Hole menjadi tempat paling mematikan untuk penyelam masih belum diketahui. Namun diperkirakan salah satu penyebabnya adalah struktur geologis dari bagian dalam lubang ini.

Area untuk memasuki Blue Hole hanya berukuran 6 meter, tempat masuk ini disebut dengan "the saddle". Area ini berada sangat dekat dari lepas pantai Dahab. Kedalaman dari 'pintu masuk' Blue Hole ini adalah 120 meter.

Di dalam Blue Hole terdapat sebuah terowongan yang dikenal dengan "the Arch". Panjang terowongan ini adalah 55 meter menuju dasar laut. Terowongan ini memiliki tinggi 65 meter dari atap hingga dasar terowongan dengan lebar area sepanjang 26 meter. Terowongan ini digambarkan seperti katedral di bawah laut.

Collage about famous diving site - Blue Hole in Dahab, Egypt with underwater world. Corals and fishes of Red sea. Map of a diving routeIlustrasi bagian dalam Blue Hole. Foto: Getty Images/iStockphoto/Marina113

Meski dikenal sebagai lokasi paling mematikan, namun keindahan Blue Hole tetap populer dan mendatangkan banyak penyelam yang penasaran. Sayangnya, banyak dari rasa penasaran tersebut yang berujung dengan kematian.

Salah seorang yang berhasil mengeksplorasi Blue Hole adalah Tarek Omar. Ia merupakan seorang pengemudi teknis dari Dahab. Ia mulai menjelajah Blue Hole pada tahun 1992.

Pada tahun 1997 ia mulai menemukan mayat di area tersebut. Saking banyaknya mayat yang ia temukan dan kumpulkan dari Blue Hole, Omar kemudian dikenal sebagai sang pengumpul tulang atau bone collector.

Penyelam lokal dan para instruktor berspekulasi bahwa kematian para penyelam itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam menjelajahi terowongan "the arch".

Sebab pintu masuk dari terowongan tersebut sulit ditemukan. Sehingga jika penyelam tidak berhasil masuk ke terowongan dan melanjutkan penyelaman hingga dasar Blue Hole. Maka mereka akan mengalami narkosis nitrogen atau "martini effect" yang dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental, mirip dengan efek alkohol.

Kemudian jika mereka berhasil memasuki terowongan pun, mereka perlu berenang melawan arus hingga ke permukaan. Sehingga tak jarang para penyelam kehabisan oksigen sebelum berhasil keluar dari terowongan bawah laut itu.



Simak Video "Megah Bangunan Masjid Raya Baiturrahman yang Menakjubkan, Aceh"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/fem)
BERITA TERKAIT