Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya ketika ditemui awak media di Kemenko Kemaritiman, Gedung BPPT, Jumat (4/10/2019). Seraya menegaskan hal itu masih wacana, ia juga menyebut tiket membership seharga Rp 14 juta tidak akan jadi masalah bagi turis berduit.
"Nanti tiket membership itu paling banyak adalah turis asing. Kalau daya belinya tinggi, USD 1.000 untuk orang tertentu atau orang high end, apalagi dia care terhadap lingkungan, nggak ada masalah," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wacana ini, kata Arief, tiket masuk ke Pulau Komodo bakal ada yang berbentuk membership, alias sudah terdaftar terlebih dulu, dan ada juga yang masih bisa transaksi di tempat alias go show. Namun tak dijelaskan apakah transaksi di tempat ini masih menggunakan skema harga sekarang.
"Kita go show itu juga boleh. Jadi orang datang berdasarkan transaksi boleh, orang datang berdasarkan monthly atau annual fee juga boleh," terangnya.
"Jadi kalau dua-duanya kita berlakukan ya tidak apa-apa. Persis di golf itu kita boleh punya member, orang lain bisa go show. Ada plus minus," tambah Arief.
![]() |
BACA JUGA: Media-media Asing Soroti Wacana Tarif Premium Pulau Komodo
Untuk wacana tiket masuk seharga Rp 14 juta, Arief menegaskan masih sebatas wacana. Hal itu perlu dikaji lebih mendalam bersama pihak-pihak terkait.
"Masih usulan, masih wacana," katanya.
Yang pertama kali menggaungkan wacana kenaikan tiket komodo dan membuatnya jadi wisata kelas premium adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam catatan detikcom, dia menjelaskannya di Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta pada Rabu (2/10) kemarin.
"Pulau Komodo itu tidak ditutup, kita mau kelola dengan baik, (pulau) yang lain kita atur dan tata jadi wisata eksklusif. Yang penting Komodo kita atur terlindungi," kata Luhut.
Luhut mengatakan nantinya pengelola diminta menyiapkan 50 ribu tiket seharga USD 1.000 atau setara dengan Rp 14 juta (dalam kurs Rp 14 ribu) untuk membership premium tersebut. Maka nantinya, akan ada USD 50 juta dolar untuk mengelola Pulau Komodo agar tetap jadi situs warisan dunia.
BACA JUGA: Soal Tiket Rp 14 Juta Pulau Komodo, KLHK: Belum Ada Rencana
(aff/krs)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol