Lima Jenis Oleh-oleh yang Bikin Repot

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pro Kontra Oleh-oleh

Lima Jenis Oleh-oleh yang Bikin Repot

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 02 Feb 2017 08:40 WIB
Lima Jenis Oleh-oleh yang Bikin Repot
Foto: (Thinkstock)
Jakarta - Ketika pelesir ke suatu destinasi wisata pasti takkan lupa yang namanya belanja oleh-oleh. Namun, ada beberapa oleh-oleh yang bakal bikin kamu kerepotan sendiri.

Mulai dari yang harganya selangit, sampai yang bisa merepotkan saat melewati pemeriksaan keamanan di bandara. Nyatanya tidak semua jenis barang oleh-oleh bisa dibawa dengan mudah karena banyak alasan.

Kali ini, Kamis (2/2/2017), detikTravel akan membahas oleh-oleh yang merepotkan. Apa saja? Simak ulasannya berikut:

1. Oleh-oleh mahal

Foto: (Thinkstock)
Belanja oleh-oleh memang berpengaruh akan ketebelan dompet atau kebutuhan kamu. Akan merepotkan nantinya bila oleh-oleh yang dibeli terlalu mahal.

Karena, saat ternyata melebihi budget, kantong pun akan terkuras. Maka harus diperhitungkan dulu ya saat belanja. Jangan kalap!

Belum lagi misalnya kalau sampai tertipu membeli oleh-oleh dengan mahal, padahal mutunya jelek. Misalnya saja membeli mutiara, yang harus dicek betul kualitasnya. Penting diperhatikan ketika belanja lokasi toko oleh-oleh sudah terpercaya dan telah lama beroperasi.

2. Oleh-oleh gampang patah atau pecah

Foto: (Thinkstock)
Oleh-oleh yang merepotkan selanjutnya adalah yang gampang pecah atau patah. Kenapa merepotkan? Karena kamu harus membungkusnya secara aman dengan bungkus tertentu, dengan pelapis kayu misalnya. Repot bukan?

Namun hal itu tidak ada salahnya agar keutuhan oleh-oleh tetap terjaga. Nilai barangnya pun takkan berkurang karena masih utuh.

Contoh oleh-oleh yang merepotkan serta gampang pecah atau patah kali ini seperti tembikar, piring, teko. Pasti kesemua itu berbahan dasar dari tanah ataupun kaca.

3. Oleh-oleh yang tajam dan lancip

Foto: (Thinkstock)
Membungkus kerajinan tangan khas daerah tertentu memang tidak ada salahnya. Oleh-oleh bukan makanan ini biasanya dibeli untuk sebuah pajangan dinding ruang tamu maupun meja di pojok ruangan.

Akan tetapi ada hal yang harus kamu perhatikan saat membeli oleh-oleh yang tajam maupun lancip. Seperti pisau ataupun tanduk sapi atau belati misalnya.

Kamu bakal repot saat melewati keamanan di bandara. Oleh-oleh semacam ini harus masuk di bagasi, tidak boleh masuk kabin. Itu pun bukan jaminan koper kamu tidak dibongkar dan diperiksa petugas keamanan bandara.

4. Oleh-oleh makanan cepat basi

Foto: (Thinkstock)
Setiap daerah pasti memiliki makanan khasnya. Namun tak semua makanan itu dapat bertahan lama.

Jika tetap ingin membawa pulang, ada baiknya hanya membeli bahan mentahnya saja atau setengah matang. Kalaupun ingin yang sudah masak, pastikan tanggal kadaluarsanya panjang.

Selain itu, pintar-pintarlah memilih oleh-oleh makanan yang tidak akan terpengaruh oleh suhu yang berubah-ubah. Kalau cepat basi merepotkan bukan yang hanya memenuhi bagasi atau koper saja. Contoh oleh-oleh ini dapat berupa kue-kue basah seperti bolu ataupun cup cake.

5. Oleh-oleh yang berat

Foto: (Thinkstock)
Keberadaan pasar seni di suatu destinasi pasti menyajikan oleh-oleh yang beragam. Salah satu contoh yang dipamerkan adalah kerajinan patung atau yang berbahan dasar batu atau logam yang pasti memberatkan untuk dibawa pulang

Sekali lagi, perasaan suka terhadap karya itu harus dipikirkan dulu kalau memang tak terlalu ingin memilikinya. Kalaupun ngebet memilikinya, sebaiknya memilih jasa kurir untuk mengantarnya sampai rumah.

Hal ini dikarenakan bobot yang berat malah jadi masalah juga jika akan naik pesawat. Traveler enggak mau dong membayar lebih besar dari harga tiket karena kelebihan bagasi.

Yuk berbelanja oleh-oleh yang bermanfaat dan cerdas ya!
Halaman 2 dari 6
Belanja oleh-oleh memang berpengaruh akan ketebelan dompet atau kebutuhan kamu. Akan merepotkan nantinya bila oleh-oleh yang dibeli terlalu mahal.

Karena, saat ternyata melebihi budget, kantong pun akan terkuras. Maka harus diperhitungkan dulu ya saat belanja. Jangan kalap!

Belum lagi misalnya kalau sampai tertipu membeli oleh-oleh dengan mahal, padahal mutunya jelek. Misalnya saja membeli mutiara, yang harus dicek betul kualitasnya. Penting diperhatikan ketika belanja lokasi toko oleh-oleh sudah terpercaya dan telah lama beroperasi.

Oleh-oleh yang merepotkan selanjutnya adalah yang gampang pecah atau patah. Kenapa merepotkan? Karena kamu harus membungkusnya secara aman dengan bungkus tertentu, dengan pelapis kayu misalnya. Repot bukan?

Namun hal itu tidak ada salahnya agar keutuhan oleh-oleh tetap terjaga. Nilai barangnya pun takkan berkurang karena masih utuh.

Contoh oleh-oleh yang merepotkan serta gampang pecah atau patah kali ini seperti tembikar, piring, teko. Pasti kesemua itu berbahan dasar dari tanah ataupun kaca.

Membungkus kerajinan tangan khas daerah tertentu memang tidak ada salahnya. Oleh-oleh bukan makanan ini biasanya dibeli untuk sebuah pajangan dinding ruang tamu maupun meja di pojok ruangan.

Akan tetapi ada hal yang harus kamu perhatikan saat membeli oleh-oleh yang tajam maupun lancip. Seperti pisau ataupun tanduk sapi atau belati misalnya.

Kamu bakal repot saat melewati keamanan di bandara. Oleh-oleh semacam ini harus masuk di bagasi, tidak boleh masuk kabin. Itu pun bukan jaminan koper kamu tidak dibongkar dan diperiksa petugas keamanan bandara.

Setiap daerah pasti memiliki makanan khasnya. Namun tak semua makanan itu dapat bertahan lama.

Jika tetap ingin membawa pulang, ada baiknya hanya membeli bahan mentahnya saja atau setengah matang. Kalaupun ingin yang sudah masak, pastikan tanggal kadaluarsanya panjang.

Selain itu, pintar-pintarlah memilih oleh-oleh makanan yang tidak akan terpengaruh oleh suhu yang berubah-ubah. Kalau cepat basi merepotkan bukan yang hanya memenuhi bagasi atau koper saja. Contoh oleh-oleh ini dapat berupa kue-kue basah seperti bolu ataupun cup cake.

Keberadaan pasar seni di suatu destinasi pasti menyajikan oleh-oleh yang beragam. Salah satu contoh yang dipamerkan adalah kerajinan patung atau yang berbahan dasar batu atau logam yang pasti memberatkan untuk dibawa pulang

Sekali lagi, perasaan suka terhadap karya itu harus dipikirkan dulu kalau memang tak terlalu ingin memilikinya. Kalaupun ngebet memilikinya, sebaiknya memilih jasa kurir untuk mengantarnya sampai rumah.

Hal ini dikarenakan bobot yang berat malah jadi masalah juga jika akan naik pesawat. Traveler enggak mau dong membayar lebih besar dari harga tiket karena kelebihan bagasi.

Yuk berbelanja oleh-oleh yang bermanfaat dan cerdas ya!

(msl/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Pro Kontra Oleh-oleh
Pro Kontra Oleh-oleh
18 Konten
Liburan kurang afdol kalau pulang tidak bawa oleh-oleh. Namun, belanja oleh-oleh itu antara terpaksa dan sukarela. Benar nggak sih?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads