Kabar pariwisata Bali dijual murah itu diduga dilakukan para pengusaha asal China yang bekerja sama dengan travel agent ilegal. Modusnya, para turis asal China ini diajak untuk berbelanja ke toko-toko milik pengusaha asal China yang juga menjual produk-produk asal China namun diklaim sebagai produk khas Bali atau Indonesia.
BACA JUGA: Isu Wisata Bali Dijual Murah ke Turis China, Ini Kata Pakar Wisata
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana Prof Pitana, sudah menghubungi Konjen Tiongkok di Bali, dan menyampaikan masalah Zero Dollar Tour ini, dan beliau menyambut gembira untuk melakukan pengawasan bersama, antara pemerintah Tiongkok dan Indonesia," paparnya kepada detikTravel, Selasa (23/10/2018).
Menurut Arief, sebenarnya baik Indonesia dan China sama-sama dibuat rugi atas ulah travel agent ilegal. Khususnya untuk pariwisata Bali, pasar pariwisatanya menjadi tidak sehat.
"Karena yang kedua belah pihak ikut dirugikan oleh praktik yang merusak nama baik dan reputasi kedua negara itu," ujar Arief.
Kementerian Pariwisata dan stakeholder terkait serta ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies) siap duduk bareng dan mencari solusi. Tepatnya, tanggal 25 Oktober nanti.
"Tanggal 25 Oktober 2018 nanti akan ada FGD, yang menghadirkan industry Pariwisata Bali, ASITA, Pemda Bali dan Kemenpar, untuk menemukan solusi cepat dan efektif mengatasi problem ini," tutup Arief.
BACA JUGA: Menpar Jawab Isu Wisata Bali Dijual Murah ke Turis China (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol