Baru-baru ini, dilansir detikcom dari berbagai sumber, Kamis (6/6/2019) pemerintah Belanda serius memerangi 'overtourism'. Itu merupakan fenomena di mana sudah terlalu banyak turis yang datang, sehingga kenyamanan kotanya mulai ternoda.
BACA JUGA: Maaf, Amsterdam Tak Mau Lagi Terima Turis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Belanda mulai berhenti mempromosikan Amsterdam sebagai destinasi wisata tujuan. Turis yang datang ke Belanda, bakal diarahkan ke destinasi atau kota-kota lainnya.
Dampak Buruk Pariwisata Pada Amsterdam
Ada catatan menarik dari South China Morning Post dan BBC. Pariwisata dinilai memiliki dua mata sisi, yakni sisi baik dan sisi buruk.
Sisi baiknya adalah pariwisata mendatangkan banyak devisa dan membuka lapangan kerja. Sisi buruknya adalah ada 'pertikaian' antara turis-turis yang nakal dan penduduk aslinya, seperti di Amsterdam contohnya.
Tahukah kamu, banyak turis nakal yang pipis sembarangan di kanal-kanal Amsterdam. Bahkan, tak sedikit pula turis saling adu jotos karena mabuk-mabukan di jalan.
![]() |
Tak sampai di situ, penduduk Amsterdam yang sehari-hari naik sepeda juga mulai resah oleh turis. Para turis dinilai memenuhi jalur sepeda, yang membuat orang-orang Amsterdam jadi terhambat dan harus meliak-liuk membelah kerumunannya.
Ternyata oleh sebab itu pula, pesepeda Amsterdam terkenal agresif kepada turis. Mereka tidak mau mengalah di jalan.
BACA JUGA: Orang Amsterdam Itu Baik-baik, Tapi Tidak Saat Naik Sepeda
![]() |
Otoritas pemerintah Kota Amsterdam juga kesulitan mengawasi kafe-kafe di Amsterdam yang menjual ganja. Bukan rahasia lagi, menghisap ganja memang dilegalkan di Amsterdam. Tetapi lama kelamaan, banyak kafe yang nakal dan tidak mendaftarkan diri kepada pemerintah kota. Menjual ganja demi bisa menarik turis datang.
BACA JUGA: Amsterdam dan Ganjanya
![]() |
Pemerintah Belanda sendiri sudah menerapkan beberapa denda bagi turis nakal di Amsterdam. Bagi yang pipis sembarangan di kanal, kena denda sebesar 140 Euro atau sekitar Rp 2,3 juta. Sedangkan bagi turis yang mabuk-mabukan di ruang publik, dikenai denda sebesar 95 Euro atau setara Rp 1,5 juta.
Selain Amsterdam, Kota Venesia di Italia juga mengalami 'overtourism' yang menimbulkan banyak turis nakal. Salah satu cara yang dinilai efektif adalah dengan memberikan denda besar untuk efek jera.
Simak Juga 'Nggak Perlu Jauh-jauh ke Belanda, Cukup ke Sini Saja!':
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!