Sedih, Penumpang Depresi Ajak Anaknya Lompat ke Rel Kereta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sedih, Penumpang Depresi Ajak Anaknya Lompat ke Rel Kereta

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Sabtu, 07 Des 2019 17:28 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Bronx - Seorang penumpang yang diduga mengalami depresi bunuh diri melompat ke rel kereta. Dia mengajak anak perempuannya yang berusia 5 tahun, beruntung anaknya selamat.

Dilansir dari Fox News, penumpang laki-laki bernama Fernando Balbuena menelpon istrinya sesaat ingin melompat ke rel kereta. Dia mengatakan, "Dengan Tuhan, dengan tuhan, dengan tuhan, kereta telah datang," dalam bahasa Spanyol.

Istrinya bergegas datang ke tempat kejadian tetapi semua telah terlambat. "Mereka (para saksi mata) beranggapan bahwa suami saya sedang bertengkar melalui telepon, tetapi satu-satunya orang yang dia telepon adalah saya," kata istri Baluena, Caraballo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istrinya tak menyangka, kata kata yang diucapkan melalui telepon adalah kalimat terakhir suaminya. Peristiwa ini berlangsung di Stasiun Kingbridge Road, Bronx, Amerika Serikat.

Balbuena menggenggam anaknya, Ferni dan melompat ke jalur kereta nomor 4 arah selatan. Puluhan penumpang memadati area stasiun.


Balbuena meninggal tetapi ajaibnya anak perempuannya yang berusia 5 tahun selamat, hampir tanpa cidera. Dia mampu merangkak ke sepanjang lintasan rel sampai akhirnya bertemu seorang laki-laki yang baik hati yang turun untuk menolongnya.

Meskipun fisiknya baik-baik saja, Ferni belum bisa melewati proses trauma atas apa yang baru saja dia alami.

"Ferni sangat dekat dengan ayahnya, setelah kejadian ini, dia berkata 'Ayah sedang di rumah sakit, perutnya sakit'" kata Caraballo.

Sekarang, Ferni dan adiknya yang masih berusia dua tahun, Fernand, terpaksa harus hidup tanpa ayah mereka. Caraballo mengatakan suaminya tengah mengalami depresi yang telah berlangsung lama.



Tetapi, ia sedang dalam masa pengobatan. Peristiwa Senin pagi itu sangat mengejutkan baginya. "Suami saya adalah laki-laki yang serius, bertanggung jawab, tenang dan pendiam. Dia sedang dalam pengobatan, kami sangat shock," kata Caraballo.

Caraballo berharap Ferni bisa menyembuhkan traumanya karena dia masih terlalu muda. Dia sangat bersyukur karena Ferni selamat dari pengalaman yang mendekati kematiannya.

"Orang-orang memanggilnya anak ajaib, Anak perempuan saya terlahir kembali kemarin," ungkap Carabello.


(wsw/wsw)

Hide Ads