Dikutip dari situs resmi, AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ) akan menyesuaikan rencana pengoperasian kembali penerbangan berjadwal saat pandemi virus Corona. Maskapai bertarif rendah itu akan beroperasi lagi secara bertahap pada rute tertentu mulai tanggal 19 Juni 2020.
Artinya, AirAsia mundur beroperasi 11 hari dari rencana semula. Awalnya, AirAsia sempat merencanakan terbang mulai 8 Juni.
AirAsia Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan untuk memulai kembali layanan penerbangan berjadwalnya.
AirAsia Indonesia tetap berkomitmen untuk melayani kebutuhan perjalanan atau pengiriman barang dari pemerintah, swasta, organisasi, maupun komunitas masyarakat ke berbagai destinasi domestik dan internasional melalui penerbangan khusus charter penumpang dan kargo sesuai persetujuan dari otoritas terkait.
Calon penumpang yang terdampak oleh perubahan ini telah menerima pemberitahuan pembatalan beserta informasi pilihan kompensasi melalui email dan SMS yang terdaftar saat pembelian tiket.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal penerbangan yang tersedia, silakan kunjungi airasia.com atau aplikasi AirAsia.
Terapkan Protokol Kesehatan
AirAsia Indonesia mengimbau seluruh penumpang yang akan melakukan penerbangan untuk selalu memperhatikan dan memenuhi persyaratan kesehatan, imigrasi, serta pembatasan perjalanan yang ditetapkan oleh otoritas wilayah atau pemerintah di wilayah/negara asal maupun tujuan.
Seluruh persyaratan dokumen perjalanan domestik dan internasional dari/ ke Indonesia beserta ketentuan dan prosedur keselamatan dapat diakses melalui Panduan Terbang Bersama AirAsia Selama Masa Kewaspadaan COVID-19 yang diperbarui secara berkala.
Semua tamu disarankan untuk memastikan kembali terminal keberangkatannya dikarenakan adanya perubahan terminal sementara untuk penerbangan domestik maupun internasional di beberapa bandara.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan