Jalur pendakian Gunung Rinjani dibuka lagi mulai bulan depan. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 selama pendakian.
Setelah tutup cukup lama, Gunung Rinjani kembali dibuka mulai 7 Juli 2020 saat wabah virus Corona belum benar-benar usai.
"Rinjani ini risikonya rendah, tetapi tetap hati-hati, protokol COVID-19 ini harus selalu diterapkan," kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah di Lombok Timur, dikutip Antara, Senin (29/6/2020).
"Kita akan hidup dengan selalu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak bila beraktivitas di luar rumah sampai vaksin virus (penyebab) COVID-19 ini ditemukan," katanya.
"Ini kesempatan kita untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depan dan tidak hanya menjadi tempat wisata, akan tapi ini akan menjadi pusat edukasi, pusat pemberdayaan masyarakat, sehingga keberadaan Gunung Rinjani ini bisa terasa manfaatnya bagi NTB dan Indonesia," Rohmi menambahkan.
Wakil Gubernur juga mengemukakan perlunya membahas sarana untuk mengizinkan pendakian Gunung Rinjani melalui satu pintu serta membangun jalur khusus pengendara kuda dan sepeda untuk memudahkan pembawa barang.
Di samping itu, dia menekankan pentingnya pengelolaan sampah di pintu-pintu masuk Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
"Kuncinya di pintu masuk. Ini harus betul-betul kita perhatikan. Rinjani ini tumpuan hidup kita dan sumber air kita. Jadi antara pariwisata dan kelestarian ini harus betul betul kita jaga," katanya.
"Semoga tanggal 7 Juli, pada saat dibuka, sudah bisa siap dari hulu ke hilir, dari orang naik hingga pulang itu betul-betul diperhatikan dengan sebaik baiknya. Mudah mudahan dengan dibukanya Sembalun ini memberikan semangat bagi kita," dia menambahkan.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno mengatakan bahwa pembukaan Taman Nasional Gunung Rinjani untuk umum akan dilakukan secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita buka secara bertahap, 10 persen dulu dan kita evaluasi setiap minggu, tentu yang kita dahulukan ini domestik," katanya.
"Ibu Menteri membentuk tim kendali dari pusat dengan kepala kepala balai. Sehingga tiap minggu kita akan evaluasi, sehingga apabila ada terjadi atau positif (COVID-19) maka kita akan langsung tindak atau tutup. Ini uji coba kita bersama. Bapak Presiden juga memastikan kita membuka pariwisata secara bertahap dan memperhatikan protokol COVID-19," katanya.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menyatakan akan menyampaikan sosialisasi mengenai pembukaan kembali Taman Nasional Gunung Rinjani serta penerapan protokol pencegahan COVID-19 dalam kegiatan di taman nasional kepada para pelaku usaha.
"Kami akan meminta dan memantau semua pihak tetap menerapkan protokol dengan maksimal dan berkomitmen mensosialisasikan protokol COVID-19, termasuk di Gunung Rinjani," katanya.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol