Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 27 Jul 2020 13:52 WIB

TRAVEL NEWS

Tanya Masinis: Bawa Kereta Api Pertama Kali, Takut Enggak Sih?

Bonauli
detikTravel
Masinis KAI
Widi, masinis muda di Daop Lokomotif Tanah Abang (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Masinis bertanggung jawab atas keselamatan penumpang yang duduk di dalam gerbong yang dibawanya. Bagaimana debut mereka saat menjalankan kereta api?

Dari lokomotif kereta api, peluit dengan volume tinggi yang kemudian berganti dengan klakson yang juga memekakkan telinga menandakan kereta api siap mengawali perjalanan. Peluit dan klakson itu pula yang menandai duet masinis, yang bertindak sebagai masinis dan asisten masinis dimulai.

Sebagai penumpang rasanya asyik duduk melihat pemandangan dari balik jendela. Laju kereta akan terasa makin kencang sampai di stasiun selanjutnya. Bayangan pemandangan makin kabur oleh mata yang sayup.

Tapi di kepala lokomotif masinis dan asisten masinis seminimal mungkin bercengkrama untuk menjaga fokus. Mereka terus-menerus memantau lajur, perlintasan, dan kecepatan kereta api.

Bagi masinis yang sudah berpengalaman, membawa gerbong-gerbong besi berisi ratusan penumpang bisa jadi merupakan aktivitas lumrah. Tapi, bagaimana bagi masinis yang menjalani debut?

Septian Widi Subekti, masinis muda PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) tak akan pernah melupakan pengalaman pertama saat bertugas di tahun 2016. Dia masih ingat betul degup kencang jantungnya saat itu.

Masinis KAIMasinis KAI Foto: (Agung Pambudhy/detikcom)

"Pertama kali bawa kereta takut, apalagi bawa penumpang dan rangkaian," ujar Widi, masinsi yang bertugas di Daop Lokomotif Tanah Abang.

Widi mendapatkan tugas pertama kali menjadi masinis kereta untuk kereta api DKI Jakarta, yakni dari Stasiun Tanah Abang ke Rangkas Bitung. Sejatinya, arahan sudah amat jelas, masinis seperti dia tinggal mengikuti. Tapi, tetap saja dia gugup tak karuan.

"Kami diberi laporan perjalanan, semua kecepatan dan rambu tercatat di sana. Jadi hanya tinggal mengikuti saja," katanya.

"Grogi, masih ragu dan belum yakin," ujar masinis kelahiran Kebumen, Jawa Tengah itu.

Widi mengakui ada takut yang dirasakan dalam perjalanan pertama sebagai masinis itu. barulah setelah mencapai finis, Widi bisa lega.

"Saya terus-terusan takut di lintasan baru ini. Terpikir banyak hal termasuk semboyan-semboyan yang dihadapi sepanjang jalan," dia menjelaskan.

Sebagai orang yang mengepalai rangkaian gerbong kereta api, masinis dan asisten juga harus terus membaca semboyan-semboyan yang berada di sepanjang perlintasan. Semboyan-semboyan tersebut menjadi pandu masinis untuk tahu letak perlintasan sampai kecepatan.

"Sepanjang perjalanan saya terus sebut semboyan dengan masinis. Sampai akhirnya perjalanan selesai dan mulai terbiasa," ujar dia.



Simak Video "Emak-emak Nekat Terobos Palang Rel, Jatuh Sesaat Sebelum Kereta Lewat"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA