Pemburu Berkurang, Populasi Gajah di Kenya Berlipat Ganda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pemburu Berkurang, Populasi Gajah di Kenya Berlipat Ganda

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 17 Agu 2020 23:21 WIB
Elephants graze during an exercise to fit them with advanced satellite radio tracking collar to monitor their movement and control human-wildlife conflict near Mt. Kilimanjaro at the Amboseli National Park, in Kenya November 2, 2016. REUTERS/Thomas Mukoya
Ilustrasi gajah Foto: REUTERS/Thomas Mukoya.
Nairobi -

Konservasi gajah di Kenya menyampaikan gambar gembira. Dari data yang mereka punya mengungkapkan populasi gajah mereka selama 3 dekade terakhir berlipat ganda.

Diberitakan Lonely Planet, Senin (17/8/2020) Kenya Wildlife Service (KWS) menyampaikan akbar gembira tersebut bertepatan dengan Hari Gajah Sedunia 2020 beberapa hari lalu. Hal ini disampaikan di Taman Nasional Amboseli, walau jumlahnya sekarang yang 500.000 ekor tak sebanding dengan dengan 1,3 juta pada tahun 1970-an.

KWS pun juga mengungkapkan, pada tahun 1898 Kenya hanya memiliki 16.000 gajah dan jumlahnya meningkat menjadi 34.800 pada akhir 2019. Menurut Menteri Pariwisata Kenya Najib Balala, situasi ini terbantu oleh fakta bahwa negara telah berhasil menjinakkan perburuan dalam beberapa tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun langkah yang dilakukan Kenya yaitu dengan mengeluarkan denda yang lebih besar dan hukuman penjara yang lebih kuat bagi mereka yang dihukum karena pelanggaran tersebut. Hasilnya, pada tahun 2020 jumlah gajah yang mati diburu ada tujuh. Jumlah ini lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 34 ekor dan 80 ekor di 2018.

Tentu kita bertanya-tanya, hal apa saja yang bisa membunuh gajah selain perburuan?

ADVERTISEMENT

Menurut Direktur Jenderal KWS, John Waweru memberi jawaban bahwa hal yang menganjak gajah diantaranya hilangnya habitat, tekanan penggunaan lahan, pembunuhan gajah secara ilegal untuk daging dan gading serta konflik manusia dengan gajah.

Maka dari itu bertepatan dengan Hari Gajah Sedunia dia ingin menghadirkan platform untuk menciptakan kesadaran tentang ancaman terhadap gajah Afrika dan Asia. Dia ingin menghimbau manusia untuk peduli kepada gajah lebih jauh lagi.

"Beruntung Kenya memiliki strategi konservasi dan pengelolaan gajah untuk memandu strategi pemulihan gajah, yang telah mengalami pertumbuhan lebih dari 100 persen dari 16.000 pada tahun 1989 menjadi 34.800 pada akhir 2019," katanya.

Di Hari Gajah Sedunia itu juga, Kenya meluncurkan kampanye penamaan gajah bernama Magical Kenya, sebuah festival tahunan yang bertujuan mengumpulkan dana untuk mendukung penjaga yang bertugas mencegah pemburu liar.

(sym/ddn)

Hide Ads