Wishnutama Blak-blakan Alasan Bali Dipulihkan Pertama Saat Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wishnutama Blak-blakan Alasan Bali Dipulihkan Pertama Saat Pandemi

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 29 Agu 2020 18:49 WIB
Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di tengah situasi aktifitas Gunung Agung pada level siaga di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (1/11). Sebagian warga Besakih masih berada di pengungsian bersama warga dari lima desa lainnya karena masuk kawasan rawan bencana di radius 7,5km namun kawasan Pura Besakih telah dinyatakan aman setelah status gunung tersebut diturunkan dari awas ke siaga. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/pras/17.
Ilustrasi Bali, pura Besakih (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta -

Bali mulai membuka pintu untuk wisatawan nusantara dari akhir bulan Juli 2020. Pulau Dewata menjadi destinasi pertama untuk dipulihkan pariwisatanya oleh pemerintah. Apa alasannya?

Menparekraf Wishnutama Kusubandio menjelaskan alasan pemerintah membuka kembali rute domestik ke Bali dalam perbincangan dengan Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Jumat (28/8/2020).

"Kenapa Bali dipilih lebih dahulu pembukaan pariwisatanya? Terutama terkait protokol kesehatan," Irfan menanyakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat seperti ini, kita memilih mana yang akan di-rebound duluan. Nah, Bali itu memiliki impact luar biasa, entah berita itu negatif atau positif atau buruk. Jadi apapun yang dilakuBali ini memiliki dampak yang luar biasa bagi kemajuan pariwisata Indonesia," Wishnutama menjawab.

Wishnutama mengatakan bahwa hampir 50 persen wisatawan asing datang ke Indonesia memiliki tujuan berlibur ke Bali. Oleh karena itu, pulau Dewata menjadi panutan dalam menerapkan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Kita tahu bahwa lebih dari 40 persen wisatawan asing pada 2019 datangnya langsung ke Bali. Belum yang lewat Soetta dan yang lain. Artinya Bali ini sangat strategis. Sangat penting kita mengimplementasikan protokol kesehatan sebaik-baiknya dan menjadi model buat destinasi lain di Indonesia," dia menambahkan.

Lebih lanjut, kata Wishnutama, ketika penerapan protokol kesehatan di Bali sudah dilakukan dengan baik, maka efeknya akan menjalar ke sektor lain. Dan ia menegaskan bahwa Bali ada di posisi yang sangat strategis bagi Indonesia.

"Itu juga bisa menjadi good news-lah buat penanganan COVID-19 Indonesia ke luar negeri. Jadi sebenarnya, kalau kita berhasil menjalankan protokol kesehatan di Bali, memberi persepsi positif di dunia internasional, bukan hanya sektor pariwisata saja yang mendapat keuntungan, investasi dan lain-lain," Wishnutama menjelaskan.

"Karena Bali menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Jadi memang Bali ini sangat strategis," bekas bos NetTV itu menambahkan.

Kembali ke paparan Irfan, saat libur long weekend lalu, maskapai Garuda Indonesia sampai mengoperasikan 5 pesawat ke Bali. Padahal, perusahaan hanya merencanakan pengoperasian sebanyak tiga pesawat saja.

"Mudah-mudahan bisa menerbangkan 10 pesawat di libur panjang akhir Oktober nanti ya. Kita bisa operasikan 777 ke Bali nanti," kata Irfan.




(msl/fem)

Hide Ads