Umroh sejatinya merupakan tradisi bagi umat Islam. Tapi sebagai pramugari, perbedaan agama tak menjadi penghalang untuk tetap melayani dengan tulus.
Bertugas sebagai pramugari adalah tentang melayani penumpang dengan sepenuh hati. Setidaknya, itu yang menjadi prinsip maskapai Garuda Indonesia yang tercermin melalui awak kabinnya.
Salah satu kisah menarik dituturkan oleh Grace Ratna Saputri, salah satu pramugari maskapai Garuda Indonesia yang telah bergabung sejak tahun 2014 silam lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan detikTravel di Hanggar 2 PT GMF (Garuda Maintenance Facility) Rabu lalu (26/8/2020), Grace yang telah menjadi pramugari Garuda Indonesia selama enam tahun berbagi salah satu kisahnya yang paling berkesan.
"Pengalaman berkesan sangat banyak, tidak bisa dihitung. Pengalaman pertama saya adalah ke Jeddah, mengantarkan orang-orang yang umroh," ujar Grace.
![]() |
Sekilas, menjadi pramugari yang terbang dalam penerbangan umroh mungkin terdengar biasa saja. Namun, tidak bagi Grace yang merupakan seorang nasrani.
"Karena saya beragama nasrani, di situ juga muncul rasa toleransi," Grace menambahkan.
Yang lebih menarik, Grace juga melayani penumpang umroh yang mayoritas sudah berumur. Tak sedikit juga di antara mereka yang baru pertama kali terbang atau ke luar negeri.
"Apalagi membawa mereka yang baru pertama kali naik pesawat dan benar-benar dari daerah, tidak tahu cara memakai lavatory, cara makan di pesawat," tutur Grace.
Mendengar cerita pramugari Grace, tentu tidak mengherankan apabila Garuda Indonesia sempat mendapat penghargaan bergengsi Skytrax untuk awak kabin terbaik secara berturut-turut beberapa waktu lalu.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan