Disantap di tengah Pro dan Kontra
Konsumsi paus di Norwegia bukannya tidak diiringi polemik. Perburuan pauspaus masih menjadi pro dan kontra.
Pada pertengahan abad ke-20, banyak spesies paus menuju kepunahan. Pada tahun 1986 International Whaling Commission (IWC) melarang pemburuan paus. Hanya Norwegia, Islandia, dan Jepang yang diizinkan menangkap paus dalam skala besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komunitas adat di Alaska, Kanada, Greenland, dan Rusia juga dikecualikan dalam larangan itu, tapi mereka hanya diperbolehkan memburu dalam jumlah kecil. Hal yang sama berlaku untuk dua negara di kawasan Karibia, yaitu St Vincent dan Grenada.
Norwegia menganggap larangan IWC tadi tidak sesuai dengan tradisi dan budaya mereka. Pemerintah Norwegia saat itu berkata, penangkapan paus di negara mereka dilakukan dalam industri yang berkelanjutan.
Alessandro Astroza, penasehat senior Kementerian Perdagangan Norwegia, menyebut paus adalah persoalan sensitif di negaranya. Astroza mempertanyakan alasan daging paus dianggap lebih baik ketimbang sumber protein hewani lainnya.
Paus minke, jenis paus yang diburu di Norwegia, berkembang biak di alam bebas dan tidak dalam status terancam punah. Industri penangkapan paus pun tidak menghasilkan gas metana seperti peternakan sapi.
Siri Martinsen, pegiat di kelompok kesejahteraan hewan antiperburuan paus, Noah, menyebut konsumen berusia muda enggan menyantap daging paus. Dia bilang survei menyebut bahwa hanya 4 persen orang Norwegia yang rutin makan daging paus. Menurutnya, tren itu tidak mungkin berubah.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol