Kalangan asosiasi perjalanan mendesak pemerintah untuk segera mewujudkan koridor perjalanan yang aman (travel bubble) antar Indonesia dengan negara lain, agar ekonomi Indonesia khususnya dunia pariwisata tanah air bisa bangkit.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Astindo (Asosiasi Travel Agent Indonesia) Elly Hutabarat dalam webinar bertajuk Wanita Indonesia dalam pemulihan Pariwisata Indonesia Berorientasi Global, seperti dilihat detikcom, Minggu (27/9/2020).
Dia menyarankan, Bali bisa menjadi lokasi travel bubble antara Indonesia dengan negara lain yang sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, atau negara dengan kasus Corona yang sudah rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak bisa menutup terus (perbatasan), ekonomi akan terkena dampak yang luar biasa. Jadi pemerintah bisa melakukan travel bubble, misalnya dari Bali ke satu tempat di Malaysia, atau Singapura, atau dimana yang sudah free (bebas kasus Corona) atau keras terhadap protokol kesehatan. Tolong bapak-bapak menteri, Kemenparekraf dan juga Kemlu dan sebagainya untuk bisa memikirkan ini," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Nunung Rusmiati mendesak hal yanng serupa.
Dia mengaku sudah bertemu dengan pemerintah dalam hal ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio untuk membicarakan soal travel bubble.
"Saya pekan lalu bertemu dengan Pak Wishnutama, dan Dubes Malaysia, saya sudah membicarakan travel bubble untuk Malaysia dan Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, Wishnutama antusias dengan ide travel bubble dengan Malaysia itu. "Betul-betul ini kita concern," ujarnya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!