Sejumlah perempuan dalam penerbangan ke Sydney diperiksa otoritas Qatar. Itu setelah ada bayi baru lahir ditinggalkan di Bandara Hamad, Doha.
Sejumlah wanita, termasuk 13 warga Australia, diperiksa di Bandara Internasional Hamad pada 2 Oktober setelah penerbangan Qatar Airways 908 ke Sydney ditunda. Prosedur pemeriksaan itu yang menjadi masalah.
Departemen urusan luar negeri Australia menggambarkan perlakuan terhadap perempuan tersebut sebagai tindakan tidak pantas. Selain itu, tindakan pemeriksaan itu menjadikan para penumpang tersebut tidak dapat memberikan persetujuan tanpa paksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah serangan yang sangat, sangat mengganggu, dan mengkhawatirkan," kata Menteri Luar Negeri Marise Payne kepada wartawan dan dikutip Associated Press, Selasa (27/10/2020).
![]() |
"Ini bukan sesuatu yang pernah saya dengar ada sepanjang hidup saya, dalam konteks apa pun. Kami telah mengambil sikap yang sangat jelas kepada otoritas Qatar tentang masalah ini," dia menambahkan.
Australia akan menunggu laporan dari pemerintah Qatar sebelum menentukan langkah selanjutnya.
Dilaporkan Seven Network News, penumpang wanita itu diperiksa di ambulans yang diparkir di landasan. Wolfgang Babeck, yang ada dalam penerbangan tersebut, mengatakan para wanita penumpang Qatar Airways itu diambil dari pesawat tanpa memandang usia mereka.
"Ketika para wanita kembali, banyak dari mereka atau mungkin semuanya kesal. Salah satunya menangis, seorang wanita yang lebih muda, dan orang-orang tidak percaya apa yang telah terjadi, "kata Babeck.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka harus melepas pakaian dalam mereka atau pakaian mereka dari bawah dan kemudian diperiksa apakah mereka telah melahirkan," Babeck menambahkan.
Payne mengatakan insiden itu telah dilaporkan ke Polisi Federal Australia, tetapi tidak menjelaskan tindakan apa yang mungkin diambil polisi. Polisi tidak merespons saat dimintai konfirmasi.
Manajemen Bandara Internasional Hamad mengatakan bayi itu aman dan dirawat oleh pekerja medis dan sosial. Pekerja medis di bandara itu prihatin dengan kesehatan ibu setelah bayi itu makanya berharap bisa segera menemukan si ibu.
"Orang-orang yang memiliki akses ke area spesifik bandara tempat bayi yang baru lahir ditemukan diminta untuk membantu mendapatkan jawaban teka-teki itu," begitulah keterangan dari bandara.
Saat ini, para penumpang berada di hotel Sydney untuk menjalani karantina selama 14 hari. Itu sebagai bagian dari tindakan pemutusan rantai penularan virus Corona.
Maskapai Qatar Airways mengatakan kepada Guardian Australia bahwa mereka belum dihubungi oleh salah satu penumpang dalam penerbangan tersebut dan mengatakan tidak dapat berkomentar.
"Kami menghargai keprihatinan dan tekanan yang diungkapkan kepada Anda oleh penumpang Australia yang telah Anda ajak bicara dan akan menyelidiki masalah ini dengan otoritas dan pejabat terkait," kata juru bicara.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol