Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menyerukan adanya standardisasi protokol pemeriksaan kesehatan wisatawan di bandara-bandara seluruh dunia.
Badan PBB yang mengurusi soal pariwisata itu juga mendesak pembentukan koridor udara untuk memudahkan perjalanan internasional selama pandemi COVID-19.
Seruan itu datang pada konferensi UNWTO di Kepulauan Canary Spanyol ketika industri pariwisata global tertatih-tatih setelah adanya pembatasan perjalanan untuk memperlambat pandemi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyerukan adopsi protokol internasional untuk tes Covid-19 sebelum keberangkatan dan penerimaan hasilnya pada saat kedatangan," kata badan PBB itu dalam pernyataan bersama dengan Dewan Perjalanan & Pariwisata Dunia (WTTC) dan kementerian pariwisata Spanyol seperti dilansir dari AFP, Selasa (1/12/2020).
Pernyataan itu muncul di akhir konferensi satu hari yang mengelompokkan perwakilan lebih dari 95 negara dan lebih dari 100 perusahaan yang diadakan di Las Palmas di Gran Canaria.
UNWTO juga menyerukan kesepakatan untuk mengembangkan koridor perjalanan internasional untuk memfasilitasi pariwisata dan perjalanan bisnis antara negara dan kota dengan situasi epidemiologis serupa.
UNWTO memperingatkan bahwa sampai vaksin atau pengobatan untuk Covid-19 tersedia secara luas, puluhan juta pekerjaan (di bidang pariwisata) kemungkinan besar akan hilang.
Lebih dari sebulan yang lalu, WTO mengatakan kedatangan wisatawan internasional anjlok hingga 70 persen tahunan selama delapan bulan pertama tahun 2020 karena pandemi.
Di Indonesia pun jumlah wisman yang datang ke Indonesia turun 70% hingga September 2020. Pada Januari 2020, kunjungan wisatawan mancanegara berjumlah 1,27 juta, menurun jika dibandingkan dengan Desember 2019 yang berjumlah 1,37 juta. Kondisi seperti ini diperkirakan akan terus menurun sampai pandemi berakhir.
Baca juga: UNWTO: Pariwisata Dunia Pulih 2022 |
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum