Masyarakat dikejutkan dengan aturan wisatawan ke Bali harus menyertakan tes PCR jika naik pesawat terbang. Mereka merasa aturan itu terlalu mendadak soalnya sudah membeli tiket dan hotel ke Bali.
"Ini namanya jebakan! refund pun susah. Berangkat mesti PCR. Nggak jadi ke Bali," tulis seorang detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yah, kok jadi ribet ke Bali," tulis Dicky.
![]() |
"Berkoar-koar ingin memulihkan pariwisata Bali tapi mempersulit mereka yang ingin wisata, gimana sih?," tulis yang lain.
"Kok jadi nyusahin si. Penerbangannya close saja semua jadi kita bisa cancel. Kalau begini kan jadi bikin rugi semuanya. Sekarang flight sama hotel cancel mereka nggak bisa refund," ujar lainnya.
Mayoritas traveler menilai, sebaiknya tak perlu SWAB tes untuk naik pesawat ke Bali. "Seharusnya naik pesawat juga cukup rapid test antigen, kenapa harus PCR?," tanya detikers.
Pemprov Bali tak ingin kecolongan terlalu dalam akan penyebaran virus Corona. Momen libur Natal dan tahun baru di Bali pun semakin mahal bagi traveler berkantong cekak.
Sebelum Bali, sudah ada dua wilayah di Indonesia yang menerapkan tes SWAB atau PCR sebagai syarat masuk. Contohnya seperti Jayapura dan Nabire di Papua.
Selanjutnya: Pariwisata Bali rugi hingga hampir Rp 1 triliun
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol