Setelah ada kebijakan pengetatan perjalanan di akhir tahun, banyak traveler yang membatalkan libur akhir tahun. Hal ini membuat agen travel tekor.
Jadi akhir tahun ini tidak hanya sektor perhotelan dan restoran yang terkena dampak kebijakan pengetatan itu, namun juga agen travel yang kian buntung. Pengusaha agen travel mengakui bahwa banyak pembatalan reservasi dari konsumen jelang akhir tahun.
"Iya ada pembatalan terutama yang masih bisa di-refund tiket & hotelnya. Cuma kami belum ada data berapa banyak yang melakukan refund," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi itu tentu menyulitkan agen travel, ketika sudah bersiap bernapas dalam menyambut momen akhir tahun, kini justru harus berpikir keras untuk mengembalikan uang ke konsumen. Namun, prosesnya pun tidak mudah karena ada beragam administrasi yang diurus.
Tidak ingin kehilangan klien begitu saja, agen travel juga berusaha mendorong klien untuk tetap berlibur. Proses refund memang jadi sesuatu yang sangat dihindari.
"Sebisanya kami usahakan membujuk terutama untuk client yang kami tahu masih sanggup. Travel agent ya kita berusaha tetap jualan," sebutnya.
Penurunan minat wisatawan untuk berlibur di akhir tahun terjadi usai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah akan memberlakukan kebijakan pengetatan protokol kesehatan, yakni akan dilakukan di rest area dan tempat-tempat wisata.
Berbagai pemerintah daerah akhirnya menerapkan kebijakan pengetatan, dengan mewajibkan traveler menyerahkan tes PCR di Bali, atau rapid test antigen di beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour