Ribuan dan aneka jenis struktur karang mulai ditenggelamkan, termasuk struktur burung garuda di laut Bali. Hal ini merupakan bagian dari program restorasi terumbu karang oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Struktur tersebut membentuk cluster-cluster yang diharapkan memperkaya ekosistem bawah laut dan mampu menjadi daya tarik wisata ke depan.
Plt. Dirjen PRL, TB Haeru Rahayu yang biasa disapa Tebe menyebutkan hingga tanggal 20 Desember 2020, struktur yang telah ditenggelamkan pada 5 lokasi ICRG sebanyak 63.964 unit, terdiri dari Nusa Dua 26.350 unit, Pandawa 10.177 unit, Sanur 7.270 unit, Serangan 7.475 unit, dan Buleleng terdapat 12.692 struktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Di beberapa tempat seperti Buleleng dan Serangan sedang dalam proses penyelesaian penataan dan penanaman fragmen, sedangkan di tempat lainnya, secara paralel berlangsung penenggelaman, penataan dan penanaman fragmen," ujar Tebe dalam siaran pers, Sabtu (2/1/2021).
Tebe menggarisbawahi bahwa setelah kegiatan padat karya membuat struktur dan menenggelamkan ke laut, pekerjaan rumah besar yang harus dikawal bersama adalah pemeliharaan dan pengelolaan terumbu karangnya.
"Kami berharap Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali dapat memanfaatkan kebun atau taman karang hasil dari restorasi ICRG tersebut. Tentunya KKP juga akan tetap mengawal pengembangannya dalam bentuk kegiatan yang diintegrasikan dengan desa wisata bahari (Dewi Bahari)," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin menaruh harapan besar program ICRG dapat menjadi pengungkit ekonomi masyarakat Bali yang terdampak pandemi.
"Saya berharap masyarakat Bali yang telah terlibat dalam proses pembuatan kebun atau taman karang ini punya kebanggaan bahwa hasil kerja mereka dapat disaksikan oleh orang banyak. Tentunya kita semua memiliki harapan besar pariwisata di Bali dapat pulih kembali dengan cepat, dan restorasi terumbu karang ini menjadi salah satu yang mendongkrak percepatan tersebut," ujar Safri.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!