Fenomena lava pijar Gunung Merapi masih menjadi daya tarik untuk masyarakat. Untuk itu Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) pun membuat paket wisata untuk menikmati lava pijar dari jarak yang aman dari atas jip.
Seperti diketahui, BPPTKG memberikan rekomendasi daerah bahaya sejauh 5 kilometer yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Ketua AJWLM Wilayah Barat Dardiri menjelaskan wisata lava pijar ini dimulai pukul 7 malam. Menurutnya ada 2 spot yang bisa jadi tempat untuk memantau fenomena ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menikmati lava pijar Merapi dari jarak aman (di luar radius 5 kilometer), spotnya memang di Batu Alien dan Lapangan Boyong itu," kata Dardiri kepada wartawan, Senin (8/2/2021).
Baca juga: Ini 5 Kafe di Jogja dengan Suasana Bali |
Ia menjelaskan, Batu Alien di Cangkringan yang berjarak sekitar 6,5 kilometer dari puncak Merapi. Sementara Lapangan Boyong lebih jauh lagi yakni 9 kilometer dari puncak.
"Di spot Batu Alien itu wisatawan akan diajak istirahat sebentar menunggu lava pijar jika keluar sambil menikmati kudapan khas Kaliurang seperti jadah tempe, kacang rebus, dan juga menikmati kopi panas di tengah sejuknya suhu lereng gunung," paparnya.
Dardiri mengatakan untuk durasi menikmati fenomena lava pijar ini secara keseluruhan sekitar 4-5 jam. Sekali tur, harganya dibanderol Rp 600 ribu sekali angkut kelompok wisatawan yang bisa terdiri maksimal 3-4 orang.
"Kalau untuk saat ini wisatawannya memang masih sepi karena adanya pembatasan itu. Nanti setelah PTKM baru kami gencarkan promosinya, sekarang kan masih pembatasan untuk COVID-19," sebutnya.
Lebih lanjut, Dardiri mengingatkan wisata menikmati lava pijar ini juga memerlukan keberuntungan. Terutama dari aktivitas vulkanik dan cuaca.
"Jika kondisi Merapi turun hujan deras atau berkabut juga akan kesulitan untuk menyaksikannya," katanya.
Dardiri berharap dengan paket wisata ini setidaknya bisa menghidupi anggota asosiasi jip wisata lereng Merapi yang hampir setahun ini terdampak sepinya kunjungan.
"Tabungan kami sudah mulai habis, sehingga semua kegiatan operasionalnya juga harus memperhatikan protokol kesehatan agar bisa berjalan lagi," pungkasnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol