TRAVEL NEWS
Gunung Everest akan Dibuka untuk Pendaki, Pertama di Masa Pandemi

Ratusan pendaki akan kembali memadati jalur Gunung Everest. Pembukaan untuk pertama kalinya dilaksanakan pada bulan depan.
Pembukaan jalur pendakian Gunung Everest dengan melakukan protokol kesehatan ketat. Mengutip pemberitaan CNN, Jumat (12/3/2021), kabar ini dibenarkan oleh pejabat pemerintah dan para pendaki gunung.
Puncak tertinggi di dunia ini dibuka kembali setelah setahun ditutup karena pandemi virus Corona.
Lebih dari 300 pendaki mancanegara kemungkinan akan mencoba mendaki Gunung Everest yang memiliki ketinggian 8.849 meter itu. Puncak musim pendakiannya dimulai pada bulan April, kata pejabat Kementerian Pariwisata, Mira Acharya.
Rekor pendaki terbanyak yang pernah dicatat yakni mencapai 381 orang. Mereka mencoba mendaki gunung terkenal di dunia ini pada periode 2019.
"Akan seperti ini minatnya meskipun ada persyaratan karantina selama satu minggu dan sertifikat yang menunjukkan bahwa pendaki dinyatakan negatif terkena virus," kata Acharya.
Delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia termasuk Everest seluruhnya atau sebagian berada di Nepal. Ratusan pendaki mancanegara menyumbangkan pendapatan jutaan dolar setiap tahun ke negara yang kekurangan uang itu.
Lukas Furtenbach dari perusahaan pemandu yang berbasis di California, Furtenbach Adventures, memimpin 22 pendaki dalam lima tim, termasuk dua ekspedisi ke Everest.
Beberapa kliennya telah menunda rencananya hingga tahun depan. Karena ada pembatasan perjalanan di berbagai negara, Inggris contohnya.
"Kami memiliki protokol COVID-19 yang sangat ketat dengan jadwal pengujian yang ketat, dokter ekspedisi, gelembung tertutup untuk tim kami di base camp, protokol kebersihan," kata Furtenbach.
Nepal menutup pegunungannya pada Maret tahun lalu sebagai bagian dari langkah ketat untuk mengendalikan virus Corona. Pandemi telah menginfeksi 274.973 orang dan menyebabkan 3.012 kematian dalam skala nasional sejauh ini.
Negara tersebut memulai kampanye vaksinasi dengan suntikan AstraZeneca yang diberikan oleh India pada bulan Januari. Infeksi menurun dengan hanya 104 kasus baru dilaporkan pada hari Rabu, sebagian kecil dari 5.743 kasus pada puncaknya pada bulan Oktober.
Penyelenggara ekspedisi mengatakan, Everest sisi China, yang ditutup untuk pendaki asing tahun lalu, akan tetap ditutup di musim pendakian tahun ini. Kemungkinan besara akan lebih banyak pendaki dari sisi Nepal.
Garrett Madison dari Madison Mountaineering yang berbasis di AS mengatakan dia sedang memimpin tim besar untuk mendaki ke Gunung Everest. Mereka akan mendaki pada bulan April-Mei.
"Kami tidak takut dengan COVID, tetapi akan mengambil tindakan pencegahan," kata Madison kepada Reuters.
Tidak semua perusahaan jasa pendakian kembali melakukan perjalanan ke Gunung Everest.
"Ini bukan waktu yang tepat untuk menjalankan ekspedisi mengingat sistem perawatan kesehatan Nepal yang lemah," kata Adrian Ballinger dari Alpenglow Expeditions.
"Hal terakhir yang tidak ingin kami lakukan adalah membahayakan pendaki atau menciptakan situasi penyelamatan di gunung jika seseorang jatuh sakit di Gunung Everest. Ini akan membahayakan orang lain," katanya.
Baca juga: 8 Keunikan Rumah Adat Tongkonan dari Toraja |
Simak Video "Ahli Geologi Belanda Jadi Pendaki Pertama Gunung Semeru"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)