Memperingati dua abad revolusi Yunani, ratusan barang langka bersejarah dari tahun 1821 terpajang secara virtual. Meski begitu, Presiden Prancis hingga Pangeran Charles diundang ke peringatan hari bersejarah Yunani tersebut.
Sebuah museum baru didedikasikan untuk relawan asing Philhellene yang berjuang untuk Yunani akan diresmikan pada bulan April. Di sana ada lukisan kontemporer, sejarah ornamen hingga barang-barang pribadi pejuang, di antaranya penyair yang terkenal pada abad ke 19, Lord Byron.
"Kami sedang mempersiapkan tur virtual 3D, kami harus menyapa masyarakat luas yang tidak hanya yang berbasis di Yunani," kata pendiri Museum, Constantinos Velentzas kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senjata penyair terkenal itu terpampang di museum. Ada pula surat dari pahlawan perang revolusioner Amerika dan aristokrat Prancis Marquis de Lafayette, gambar bendera awal revolusioner Yunani dan buku catatan kapal perang yang berpartisipasi dalam Pertempuran Laut Navarino yang menyebabkan kemerdekaan bagi Yunani.
Selain itu, dua museum utama Yunani juga menggelar pameran untuk menandai revolusi melawan pemerintahan Turki. Museum Benaki pada awal bulan Maret membuka pameran selama delapan bulan dengan lebih dari 1.200 item. Event ini merupakan pameran terbesar yang menceritakan sejarah Yunani dari tahun 1779-1870. Barang-barang yang terpajang di antarannya peta politik Balkan dan Yunani yang diterbitkan di Wina.
Menurut laporan, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Pangeran Charles dari Inggris, dan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin telah diundang untuk menghadiri parade Hari Kemerdekaan tahunan di Yunani ini pada 25 Maret. Tanggal tersebut biasanya dikaitkan dengan dimulainya revolusi.
Namun, juru bicara pemerintah, Aristoleia Peloni mengatakan bahwa kunjungan pemimpin-pemimpin tersebut akan dilakukan namun melihat perkembangan pandemi.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!