Tak sedikit orang yang ingin bekerja di suatu perusahaan otobus. Lalu, apakah menjadi sopir dan juga kondektur bus harus melalui pelatihan khusus?
Khusus di PO Haryanto, pelatihan singkat akan dijalani para kondektur saja. Sedang pada sopir biasanya memang sudah berpengalaman.
"Ada pelatihan untuk kondektur, kalau sopir nggak ada. Kalau mereka kan sudah sopir jadi karena pengalaman dari mana-mana," kata Dir Ops PO Haryanto, Rian Mahendra di garasi Kudus beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus sopir, PO Haryanto mewajibkan tes praktik dan interview. Perusahaan harus tahu kejiwaaan dari pekerjanya karena harus membawa puluhan nyawa penumpang.
"Adanya tes praktik dan interview, kalau driver. Karena kejiwaan mereka harus bener-bener dinilai oleh perusahaan," ujar Rian.
Baca juga: Filosofi 'Ilmu Langit' PO Haryanto |
Sedang untuk kondektur atau kernet, PO Haryanto akan menggembleng di pelatihan ringan. Kegiatannya meliputi perbaikan-perbaikan ringan di garasi Kudus.
"Tapi kalau pelatihan itu biasanya ke kru kernet atau co-driver. Mereka tetap harus training buat tahu maintenance-maintenance ringan, ganti ban, ganti kampas, ini itu harus latihan dulu di sini. Nggak bisa langsung jalan," kata Rian.
Lalu, adakah larangan bagi para kru PO Haryanto? Karena selalu berada di jalan, larangan yang paling utama bagi kru adalah tentang mencurangi perusahaan.
"Banyak. Segala macam bentuk pencurian ke penumpang, pencurian spare part, pencurian solar dan apapun. Segala macam dan ada paket," dia menegaskan.
***
PO Haryanto masih menyimpan segudang fakta menarik lain. Laporan khusus lainnya masih akan ada di berita selanjutnya!
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025