Pemerintah telah memberlakukan pengetatan larangan mudik. namun, aturan ini masih terasa terlalu longgar dan begini pengalaman di lapangan.
detikcom melakukan perjalanan dari Jakarta ke Semarang pada Jumat (30/4/2021) dini hari. Perlu dicatat bahwa tujuan utama dari perjalanan ini memang bukanlah untuk mudik ke kampung halaman.
Setelah membuat perjanjian dengan pihak bus, kami berangkat dari kawasan Mampang Prapatan pada pukul 23.30 WIB. Lalu, tibalah kami di Terminal Terpadu Pulo Gebang sekitar pukul 00.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana di terminal paling besar se-Indonesia itu sangatlah sepi. Hanya ada segelintir orang yang masih ada di sana, terdiri dari penumpang, pihak pengamanan hingga kemungkinan besar yang berprofesi sebagai agen.
![]() |
Semua konter agen sudah tutup di tengah malam tadi. Tak hanya itu, tak terlihat petugas Terminal Terpadu Pulo Gebang di waktu tersebut.
Beranjak ke lantai 3 atau lantai keberangkatan, kami masih bertemu beberapa penumpang tujuan ke Sumatera. Mereka ditemani oleh seorang agen.
Di masa pengetatan masa mudik ini bus yang saya tumpangi penuh akan penumpang. Rata-rata tujuan mereka adalah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan isi bus lebih dari 50 orang.
Menurut penuturan pengemudi bus, mereka sudah melewati beberapa pos yang menegakkan aturan larangan mudik dan meminta kelengkapan surat sehat. Lokasi pos penyekatan ini ada di Lampung.
![]() |
Terakhir, bus ini diberhentikan di Terminal Mangkang Semarang. Terlihat petugas meminta surat dan mengecek kesiapan bus, mulai dari wiper kaca depan, lampu, hingga klakson juga petugas hanya melihat-lihat ke dalam kabin sejenak saja.
Kesimpulan, meski ada pengetatan larangan mudik, sepertinya hal itu tidak berlaku jika perjalanan Anda dimulai pada malam atau tengah malam hingga dini hari. Karena tiada petugas yang menjaga di titik-titik penumpang naik dan turun.
Baca juga: Syarat Perjalanan kala Peniadaan Mudik |
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol