Wajah Hajar Aswad dari Jarak Dekat sampai Mudik Lokal yang Dilarang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wajah Hajar Aswad dari Jarak Dekat sampai Mudik Lokal yang Dilarang

Tim - detikTravel
Kamis, 06 Mei 2021 09:35 WIB
hajar aswad
Hajar Aswad (reasahalharmain)
Jakarta -

Foto jarak dekat batu hitam Hajar Aswad jadi perbincangan dunia. Di Indonesia sendiri mudik lokal tidak lagi disarankan oleh pemerintah

Pemerintah Arab Saudi merilis foto jarak dekat batu hitam Hajar Aswad. Ini adalah gambar langka yang belum pernah dipertunjukkan karena beresolusi sangat tinggi.

Foto batu Hajar Aswad berukuran hingga 49 ribu megapiksel. Butuh waktu hingga lebih dari 50 jam untuk memfoto dan menghasilkannya, kata Presidensi Umum Urusan Masjid Agung Saudi dan Masjid Nabawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presidensi Umum bekerja sama dengan agen teknik Dua Masjid Suci untuk mengambil 1.050 foto batu itu, masing-masing foto berukuran 160 gigabyte. Batu itu difoto selama tujuh jam, kata pihak berwenang.

Teknik foto yang digunakan disebut sebagai penumpukan fokus. Mereka menggabungkan beberapa foto dengan titik fokus berbeda untuk menjaga ketajaman akhir foto, menurut Digital Photography School.

ADVERTISEMENT

"Ini penting karena dalam aktivitas ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Afifi al-Akiti, seorang anggota dalam studi Islam di Universitas Oxford, yang tidak terlibat dalam proyek tersebut.

"Seseorang melihat bahwa batu itu sebenarnya bukan hitam. Seperti yang saya pahami, ini pertama kalinya ada foto digital Hajar Aswad yang diperbesar dan orang dapat melihat batu itu dari dekat dan secara intim," kata dia.

Mekah dianggap sebagai pusat keagamaan Islam karena di sanalah Nabi Muhammad menerima wahyu pertama pada awal abad ke-7. Batu itu dibingkai dengan perak murni di sudut tenggara Ka'bah, bangunan berbentuk kubus yang dibangun oleh Ibrahim dan putranya, Ismail, menurut Al-Qur'an.

Selama haji, ziarah tahunan terpenting Islam, jemaah berjalan berlawanan arah jarum jam di sekitar Hajar Aswad. Peziarah biasanya menyentuh, mencium, atau melambai pada Hajar Aswad saat berjalan melewatinya.

Orang-orang mulai mencium batu Hajar Aswad ini karena Umar, khalifah Islam kedua. Ia mengatakan kepada para pengikutnya bahwa dia telah melihat Nabi Muhammad melakukannya sendiri, kata Al-Akiti.

Sementara di Indonesia, Satgas Penanganan COVID-19 mengimbau mudik lokal juga dilarang untuk mencegah lonjakan kasus Corona. Beberapa daerah yang tadinya mengizinkan mudik lokal akhirnya pun melarangnya.

Awalnya Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengharapkan mudik lokal dilarang. "Jangan dibiarkan terjadi mudik lokal. Kalau terjadi mudik lokal, artinya, ada silaturahmi, ada salam-salaman, ada cipika-cipiki (cium pipi kanan atau kiri). Itu artinya bisa terjadi proses penularan satu sama lainnya," ujarnya.

Sebelumnya mudik lokal diizinkan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sejumlah wilayah tertentu atau aglomerasi. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2021 pasal 3 ayat 3 ada 8 wilayah aglomerasi atau kawasan perkotaan yang diizinkan untuk melakukan mudik lokal selama pemberlakuan larangan mudik 2021.

Berikut daftar 8 wilayah aglomerasi yang sempat boleh mudik lokal:

Medan, Binjai, Deli, Serdang, dan Karo (Mebidangro)
Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)
Bandung Raya
Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang dan Purwodadi (Kedungsepur)
Jogja Raya
Solo Raya
Gresik Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila)
Makassar, Sungguminasa, Takalar dan Maros (Mamminasata).

Berikut 10 berita terpopuler detikTravel kemarin:




(bnl/bnl)

Hide Ads