Seekor burung di kebun binatang Wellington, Selandia Baru mati. Penyebabnya, gara-gara dia menelan tabung vape. Duh, kasian banget.
Burung yang mati gara-gara menelan vape itu diketahui berjenis pied shag atau burung pecuk padi belang dalam bahasa Indonesia. Nama ilmiahnya Phalacrocoracidae varius.
Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (3/6/2021), burung yang dipelihara oleh Wellington Zoo itu sebelumnya dilaporkan tidak bisa makan selama beberapa hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, dilakukanlah tindakan medis oleh tim dokter hewan yang dipimpin oleh Shanna Rose. Burung yang biasa ditemukan di Selandia Baru itu kemudian disinar X untuk mencari tahu penyebab kenapa dia tidak mau makan selama berhari-hari.
Awalnya, tim dokter tidak bisa mengidentifikasi benda apa yang berada di dalam perut di burung. Akhirnya, dilakukan tindakan endoskopi. Barulah diketahui benda berbentuk tabung yang berada di dalam perut si burung adalah sebuah tabung vape.
Namun sayang, semuanya sudah terlambat. Burung tersebut mati beberapa jam kemudian. Burung itu mati karena mengalami keracunan logam dan nikotin yang diakibatkan oleh vape yang ditelannya.
Tentu saja insiden ini sangat disayangkan oleh pihak kebun binatang. Diduga vape yang ditelan si burung adalah milik pengunjung yang tak sengaja terjatuh.
"Saya merasa sangat frustrasi mengetahui kejadian ini terus terjadi. Seseorang mungkin telah menghilangkannya. Benda itu berkilauan, jadi saya tidak terkejut bila burung mengambil dan menelannya," kata Rose.
Graeme Taylor, penasehat senior dari Departemen Konservasi, mengatakan burung laut memang biasa mengonsumsi benda yang terlihat seperti makanan mereka, seperti ikan, cumi-cumi atau kepiting. Dalam kasus ini, tabung vape mirip dengan cumi-cumi atau ikan.
"Kita sudah sering mendengar tentang burung Albatros yang tubuhnya penuh dengan plastik dan penyu memakan plastik karena dikira ubur-ubur. Burung itu memakan vape karena dia mengira itu makanan. Apa yang dia kira mangsa yang mudah, ternyata jadi makanan terakhirnya," kata Taylor.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!