Jakarta -
Faktor yang menjadi salah satu pertimbangan melakukan Work From Bali (WFB) adalah masalah biaya hidupnya. Emang kuat kita membayar kebutuhan seperti biaya penginapan/makan selama ngantor dari Bali? Nah, bagaimanakah perbandingan biaya kerja dari Bali dengan biaya di Jakarta?
Work from Bali menjadi jurus baru untuk menghidupkan geliat ekonomi dan pariwisata di Bali. WFB bisa dicoba nih buat yang nggak harus datang ke kantor atau bisa bekerja di mana saja. Bekerja sembari menikmati indahnya sunset Bali atau kulinernya bisa lho membuat kerja terasa lebih nyaman dan menyenangkan.
Tentu traveler penasaran kan perbandingan biaya hidup saat di Jakarta dengan bekerja di Bali. Nah, detikcom berbincang-bincang dengan dua traveler bernama Rayyan Oi dan Yoga Aries. Mereka pun membagikan cerita mereka yang sedang WFB ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rayyan Oi mengaku, pas awal datang ke Bali pengeluarannya membengkak. Karena saat itu dalam pikirannya Bali adalah tempat liburan. Kemudian dia kembali menyadarkan diri bahwa dia ke Bali untuk bekerja.
"Kalau pertama kali ke Bali jujur membengkak karena mindsetnya tuh masih mindset liburan, bukan tinggal di Bali. Masih suka pecicilan kemana-mana, ke tempat-tempat yang wah gitu, tapi ternyata ya cost wise ya itu spendingnya jadi lebih gede. Tapi kalau misalkan untuk pas udah terbiasa dan udah memiliki mindset "Oi lo tuh tinggal di Bali, bukan liburan" jadi mengikuti gaya hidup di Jakarta lah. Jadi keluar pada masanya aja, jalan-jalan segala macemnya, itu kalau gua pribadi jadi lebih murah daripada Jakarta sih," paparnya.
Oi pun menjelaskan bagaimana biaya hidupnya dan mengaturnya selama bekerja dari Bali. Salah satunya sewa tempat tinggal atau guest house.
Selanjutnya: Biaya Hidup di Bali
Biaya penginapan-makan di Bali
"Selama di Bali sempat pindah-pindah tempat ya, cuma range nya paling murah di Rp 1,5 juta dan paling mahalnya Rp 2,5 juta per bulan. Dan untuk cost tersebut tuh udah dapat ibarat kata kos-kosan rasa villa banget, gitu. Jadi mungkin kalau misalkan ada bentuk yang sama di Jakarta, yaitu worth Rp 4 juta ke atas gitu kalau di Jakarta. Jadi kayak dengan suasana yang lebih enak tapi dengan harga yang lebih murah lah, gitu ibaratnya," ujar Oi.
"Nah kalau gua pribadi, gua ada cost lain yaitu sewa motor kan. Sampai saat ini masih sewa dan untuk sewa motor juga kisarannya tergantung ya kalau motornya motor matic yang biasa itu umumnya sebulan kisaran Rp 600-800 ribu. Jadi kalau kita include ke biaya kos tadi masih nggak terlalu mahal. Nggak sampai di atas Rp 3 juta sebulannya," paparnya.
Untuk hitung-hitungan transportasi, Oi membandingkannya dengan biaya saat dia di Jakarta.
"Menurut gue ini jauh lebih murah ya. Biasanya kalau compare sama cost driver online itu mahalan itu sih (driver online). Karena dulu biasanya suka ngabisin Rp 1 juta untuk transportasi online sendiri waktu di Jakarta. Sekarang pas di Bali malah ya jauh lebih irit juga. Karena ibaratnya disini naik motor nggak capek juga, nggak ada macet. Kalaupun ada juga sedikit dan minorlah," cerita Oi.
Senada dengan Oi, Yoga juga mengungkap hal yang sama. Biaya yang dia keluarkan di Bali lebih kecil dibandingkan saat hidup di Jakarta.
"Kalau gue jatuhnya bisa lebih murah lagi karena gue kan tinggalnya bareng-bareng. Di sini bisa grabfood dan gofood sama aja kayak di Jakarta, jadi diskonnya udah gede terus kita bagi gitu. Dan makin banyak kita pesen kan makin murah ya. Itu kalau dari segi makan," ujarnya.
"Kalau tempat tinggal, gue dulu kan tinggal di daerah Bintaro gitu. Kalau main ya di daerah Jakarta, gue kan nggak ada motor ya jadi gue harus naik gojek gitu ya. Kalau dihitung-hitung lebih mahal naik gojek karena bisa sampe sejutaan dibanding sewa motor yang di sini kan cuma Rp 600-800 gitu," papar Yoga.
Sedangkan dari tempat tinggal, Yoga mendapatkan kamar yang ada kolam renangnya. Suasana kamarnya juga berbeda saat tinggal di Bintaro.
"Perbulan gue ada nemu nih harganya Rp 2,5 juta. Harga segitu untuk 1 kamar di sejenis hotel gitu. Jadi ada room servicenya juga, dibersihin, ada kolam renang, kulkas, dan pokoknya bentuknya kaya villa. Bayangin Rp 2,5 juta dibagi 2, berarti sekitar Rp 1,25 juta. Bahkan kosan gua yang Rp 1,5 juta di Bintaro itu jelek banget dan kamar mandi di luar," lanjut Yoga.
Seperti itulah hitungan kasar dari traveler yang WFB dari Bali. Bagaimana menurut kamu?
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol