TRAVEL NEWS
Ikan Purba yang Ditemukan di Sulawesi dan Afrika Umurnya Bisa Seabad!

Seekor ikan purba dengan nama coelacanth diyakini dapat hidup untuk waktu yang sangat lama. Bahkan, hingga satu abad.
Merujuk BBC, Minggu (20/6/2021) kesimpulan itu didapatkan dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology. Ikan coelacanth sebelumnya dianggap telah punah, namun kemudian ditemukan di perairan Afrika dan Sulawesi sepanjang abad ke-20.
Dalam studi sebelumnya, coelacanth diperkirakan memiliki rentang hidup sekitar 20 tahun. Tapi, dalam estimasi terbaru, ikan itu bisa hidup selama ratusan tahun di lautan, seperti hiu.
Sejumlah peneliti Prancis mempelajari tanda pada spesimen sisik coelacanth yang disimpan di museum. Sisik itu dianggap sama seperti lingkaran pohon yang dapat menunjukkan usia pohon.
Para peneliti yakin coelacanth hanya bereproduksi pada usia paruh baya dan dapat mengandung telur selama lima tahun. Karena menghasilkan sedikit keturunan, ikan yang bertumbuh dalam waktu lambat ini sangat rentan mengalami kepunahan.
Baca juga: Fosil Badak Raksasa Ditemukan di China |
Beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi eksistensi mereka adalah perubahan iklim dan penangkapan ikan yang berlebihan.
Bruno Ernande akademisi dari University of Montpellier, Prancis, menyebut dengan mengetahui sejarah hidup coelacanth mungkin dapat menjadi dasar kuat upaya konservasi ikan itu.
"Salah satu kerangka kerja yang sangat penting untuk konservasi adalah kemampuan menilai demografi spesies ini. Dengan informasi terbaru ini kami akan lebih mampu menilainya," kata Ernande.
Coelacanth sudah lama dianggap punah sampai akhirnya muncul di jaring ikan di Afrika Selatan pada tahun 1938. Dua populasi coelacanth kemudian juga ditemukan hidup di lepas pantai timur Afrika dan di lepas pantai Sulawesi.
Baca juga: Ikan Paling Berbahaya, Makan Penis Manusia |
Populasinya di Afrika digolongkan sangat terancam punah. Peneliti memperkirakan hanya beberapa ratus ekor coelacanth yang tersisa di sana.
Simak Video "Duh! Populasi Satwa Liar di Dunia Turun 69%"
[Gambas:Video 20detik]