Amsterdam mulai menata diri dari overtourism. Salah satu strateginya melarang masuk turis rusuh.
Dewan kota Amsterdam mulai menyambut baik pelonggaran pembatasan virus corona baru-baru ini. Namun dewan kota mulai memperingatkan wisatawan yang tidur di mobil, mabuk-mabukan parah, buang air di tempat umum sampai berpakaian dengan kostum penis.
"Kami tidak ingin kembali ke situasi yang kami lihat sebelum pandemi, di mana kerumunan besar-besar turis di Red Light Distrik dan area hiburan kota menyebabkan gangguan bagi penduduk," kata dewan kota, dilansir dari Dutch News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan kota akan membentuk tim yang akan memantau mobil untuk orang-orang yang tidur secara ilegal di sana. Mereka akan dikenakan sanksi ditempat. Bahkan mobil asing akan digembok jika belum membayar parkir.
"Pengunjung yang menghormati Amsterdam dan warga lokal selalu disambut dan tentunya akan tetap demikian. Pengunjung yang memperlakukan penduduk dan warisan budaya kami dengan tidak hormat tidak diterima. Pesan kami untuk turis seperti itu: jangan datang ke Amsterdam," kata pemkot Amsterdam.
Nantinya akan ada lebih banyak patroli kerumunan di daerah-daerah sibuk. Terumapa di malam akhir pekan, jalan-jalan mungkin akann ditutup aliar car free day.
Kemudian sewa penginapan akan dipantau lebih intens. Sebelumnya pemkot sudah membatasi penginapan sampai 30 hari per tahun. Wali Kota Amsterdam Femke Halsema juga akan membatasi penjualan alkohol di akhir pekan.
Halsema mengatakan bahwa dirinya memperhatikan peningkatan jumlah mobil mobil dengan plat nomor asing di musim panas lalu. Amsterdam ingin menyambut wisatawan beretika daripada turis yang membuat rusuh.
"Kita tinggal di pusat dan saya melihat sendiri peningkatan besar pelat nomor asing sekarang," ujarnya.
Pemkot tidak ingin pariwisata kembali merepotkan warganya. Begitu pula sewa rendah yang dikeluhkan penduduk di musim panas lalu.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol