Berbeda dari daerah lain di Jawa Barat yang ramai mengibarkan bendera putih, sejumlah pelaku usaha pariwisata kibarkan bendera kuning.
Pelaku pariwisata yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pariwisata Sumedang mengangkat bendera kuning sebagai sinyal matinya pariwisata di Kabupaten Sumedang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku usaha itu berasal dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI ), Karang Taruna dan kelompok penggerak pariwisata (Kopepar), Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS) dan Asosiasi Pengusaha Karaoke Sumedang (APEKS).
Secara simbolis mereka memasang bendera yang terbuat dari kertas wajik kuning di pintu gerbang salah satu objek wisata Kampung Karuhun yang berlokasi di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
![]() |
Ketua PHRI Kabupaten Sumedang Nana Mulyana menyatakan keprihatanannya atas dampak dari pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM yang berkelanjutan hingga mengancam kematian sektor pariwisata di Kabupaten Sumedang.
"Kami pelaku usaha khususnya pariwisata jika di gambarkan sedang ada di UGD semua, jika tidak ada tindakan dari pemerintah baik pusat atau daerah maka akan betul-betul mati," ungkapnya kepada awak media saat jumpa pers, Kamis (29/7/2021).
Terpuruknya sektor wisata di seluruh Sumedang, digambarkannya dengan tidak mampunya para pelaku usaha untuk membayar karyawan, operasional dan juga kewajiban lainnya.
"Sekarang Tinggal sejauh mana upaya pemerintah pusat atau daerah dalam upaya melakukan pertolongan kepada para pelaku usaha karena pandemi ini sudah berlangsung lama," terangnya.
Dia berharap pemerintah pusat atau daerah bisa memberikan izin kepada para pelaku usaha khususnya pariwasata untuk bisa membuka kembali usahanya dengan standar protokol kesehatan yang berlaku.
"Kalau hanya bantuan langsung itu sifatnya stimulus saja atau sifatnya sementara tapi kalau memberikan izin buka lagi itu demi keberlangsungan usaha pariwisata di Sumedang," paparnya.
Dengan dibukanya sektor pariwisata, tambah dia, para pelaku usaha pun siap membantu pemerintah kaitanya dalam mensukseskan percepatan vaksinasi dan pembangunan ekonomi di Kabupaten Sumedang.
"Sehingga vaksinasi bisa tercapai dan kebangkitan ekonomi pun bisa tercapai," pungkasnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan