Wisata Lumpuh, Bendera Putih Marak di Ciwidey: Kas Kosong, Utang Numpuk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Lumpuh, Bendera Putih Marak di Ciwidey: Kas Kosong, Utang Numpuk

Muhammad Iqbal - detikTravel
Senin, 02 Agu 2021 06:11 WIB
Wisata Ciwidey kibarkan bendera putih
Bendera putih di tempat wisata, restoran, dan penginapan di Ciwidey marak. (Muhammad Iqbal/detikcom)
Bandung -

Sejumlah objek wisata, penginapan, dan restoran di Ciwidey, Kabupaten Bandung mengibarkan bendera putih. Tanda dompet krisis.

Kondisi krisis yang dialami sejumlah pengelola wisata dipicu karena tidak adanya pemasukan sama sekali selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Tidak sedikit pula yang harus menanggung utang usaha karena wisata, restoran, dan penginapan lumpuh.

Dari pantauan detikcom, ada lima tempat yang mengibarkan bendera putih di Ciwidey. Di antaranya, Restoran Bebek Unti, Bambooberry, Saung Gawir, Pondok Gembyang, dan Ciwidey Valley.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bendera putih itu dikibarkan tepat di depan pintu masuk setiap lokasi tersebut. Di setiap lokasi tersebut nampak sepi tanpa ada pelanggan satu pun yang masuk atau keluar.

Bahkan, di Ciwidey Valley tidak hanya satu bendera melainkan tiga bendera putih. Bendera putih itu pun menjadi perhatian setiap orang yang melintas.

ADVERTISEMENT
Wisata Ciwidey kibarkan bendera putihCiwidey Valley kibarkan bendera putih (Muhammad Iqbal/detikcom)

Saat mengunjungi Ciwidey Valley, nampak suasana sepi menyelimuti dinginnya kawasan Ciwidey. Tidak ada kendaraan wisatawan yang terparkir di lokasi tersebut.

"(Bendera putih) sebagai bentuk ekspresi, karena kami enggak mampu dengan kondisi seperti ini," ujar Bagian Administrasi Ciwidey Valley Bangkit Satria kepada detikcom di lokasi, Minggu (1/8/2021).

Saat ini, kata Satria, mereka sudah tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Tapi, beberapa biaya operasional harus tetap dikeluarkan, seperti gaji pegawai dan hutang terhadap pihak ketiga.

Wisata Ciwidey kibarkan bendera putihWisata Ciwidey kibarkan bendera putih. (Muhammad Iqbal/detikcom)

Akhirnya, pengelola wisata Ciwidey memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawan dan jam kerja karyawan. Kini, tutur Satria, ada 30 persen karyawannya tidak bekerja lagi dan sisanya kerja dengan jam kerja disesuaikan.

"Jadi selama hampir dua bulan ini sudah tidak ada pemasukan, pemasukan sudah nol. Akhirnya, ada pengurangan karyawan dan jam kerja dari karyawan diatur," kata dia.

Halaman berikutnya >>> Dana cadangan sudah nol rupiah, gaji karyawan ditangguhkan

Di tahun pertama pandemi virus Corona, para pengusaha wisata, restoran, dan penginapan di Ciwidey masih bisa merogoh dana cadangan untuk operasional harian. Tapi, lama-lama simpanan habis.

"Jadi, saat ini adanya utang. Bayar supplier enggak bisa, bayar karyawan belum bisa. Jadi karyawan yang sekarang itu gajinya masih ditangguhkan, belum dibayar. Ya benar-benar tidak ada cadangan aja," dia mengeluhkan.

Wisata Ciwidey kibarkan bendera putihBambooberry di Ciwidey, Kabupaten Bandung mengibarkan bendera putih. (Muhammad Iqbal/detikcom)

Kendati berat untuk bertahan, Satria optimistis bisa bangkit lagi dalam waktu dekat. Asalkan, selama PPKM Darurat dijalankan ada bantuan dari pemerintah.

"Harapannya agar pandemi segera berakhir, jadi kami bisa beraktivitas secara normal. Kalau PPKM ini keputusan terbaik, kami mengikuti. Hanya saja, karena kami cuma bergantung kepada wisata dan sekarang tutup, kami berharap PPKM ini segera dibuka. Jadi, kami bisa beraktivitas secara normal, tidak lagi ada bendera putih," dia berharap.

"Kami harapkan juga bantuan relaksasi penundaan pembayaran, kalau memang ada yang harus dibayar, ada penundaan pembayaran. Karena jelas kita tidak ada pemasukan," dia menambahkan.



Simak Video "Video: Healing Santai di Taman Hutan Juanda Bandung"
[Gambas:Video 20detik]

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Bendera Putih Destinasi Wisata
Bendera Putih Destinasi Wisata
29 Konten
Pengelola wisata di berbagai daerah di Indonesia mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah. Mereka mengaku kesulitan saat pandemi karena tempat usaha mereka ditutup pada masa PPKM.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads