Biaya Umroh Lewat Negara Ketiga Bisa Capai Rp 50-an Juta, Ini Alasannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Biaya Umroh Lewat Negara Ketiga Bisa Capai Rp 50-an Juta, Ini Alasannya

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Selasa, 03 Agu 2021 14:15 WIB
CLARIFIES THAT THE UMRAH PILGRIMAGE CAN BE UNDERTAKEN AT ANY TIME OF THE YEAR -- In this photo released by Saudi Ministry of Hajj and Umrah, Muslims practice social distancing while praying around the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque during the first day umrah pilgrimages were allowed to restart, in the Muslim holy city of Mecca, Saudi Arabia, Sunday, Oct. 4, 2020. The umrah pilgrimage, or smaller pilgrimage, can be undertaken at any time of the year. A very small, limited number of people donning the white terrycloth garment symbolic of the Muslim pilgrimage circled Islams holiest site in Mecca on Sunday after Saudi Arabia lifted coronavirus restrictions that had been in place for months. (Saudi Ministry of Hajj and Umrah via AP)
Foto: Ilustrasi umroh ( AP Photo)
Jakarta -

Jemaah Indonesia bisa berangkat umroh lewat negara ketiga. Tapi biayanya bisa membengkak hingga Rp 50-an juta.

Ada banyak pengeluaran jika umroh lewat negara ketiga benar dilaksanakan. Arab Saudi masih melarang penerbangan langsung dari sembilan negara termasuk Indonesia. Sehingga umroh bisa dilakukan namun dengan transit ke negara lain yang diizinkan Arab Saudi.

"Harganya berkali lipat bisa-bisa," kata Wasekjen Amphuri, Rizky Sembhada kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa 50-an juta," tambahnya.

Tentu angka tersebut sangat tinggi dibandingkan dengan biaya umroh pada umumnya. Perjalanan pun akan lebih lama dari biasa karena jemaah harus melakukan karantina terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Biaya sudah otomatis tinggi, kenapa? Kalau kita ke negara transit kemudian kita karantina 14 hari kira-kira berapa (biayanya) karantina 14 hari?," kata Rizky.

Sementara itu, belum lagi biaya karantina saat pulang dari Indonesia yang juga tidak kecil. WNI yang baru tiba dari luar negeri harus melakukan karantina selama delapan hari.

"Kedua, biaya karantina untuk kepulangan, Indonesia aja menerapkan biaya karantina di kepulangan. Sekarang apalagi delapan hari yang biasanya biayanya bisa membengkak sampai dengan Rp 8 juta bahkan sampai dengan Rp 10 juta," tambah Rizky.

Jika dikalkulasi, untuk biaya karantina saja bisa mencapai Rp 30 juta. Itu pun belum termasuk keperluan lain yang juga memakan biaya tak sedikit.

"14 hari di luar negeri bisa jadi biayanya sudah Rp 20-an juta. Ditambah di Indonesia bisa jadi biayanya Rp 10 juta. itu aja udah Rp 30 juta, belum perjalanan biaya umrohnya, belum asuransi, PCRnya, macem-macem," kata Rizky.

"Itu yang membuat kita banyaknya hal hal yang harus dipersiapkan jemaah umroh di era sekarang ini justru jauh lebih sulit dari pada umroh tahun kemarin," tambahnya.

Menurut Rizky yang melakukan keberangkatan umroh pada tahun lalu, kondisi tahun ini jauh lebih sulit. Sehingga, Amphuri pun melakukan program vaksinasi.

"Jadi memang kita berusaha untuk saat ini, mau nggak mau melakukan program vaksinasi, giat vaksinasi. Kita Alhamdulilllah pada hari Sabtu juga bekerja sama dengan kodim 05-07, kota Bekasi, kita melakukan vaksinasi masal hampir 3.000 peserta juga. Kita memang push itu kita prioritaskan kepada jemaah-jemaah kita juga," kata Rizky.

Karena itu juga, travel perjalanan umroh memutuskan untuk menunda dulu keberangkatan umroh.




(elk/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Menanti Kepastian Umroh
Menanti Kepastian Umroh
12 Konten
Arab Saudi membuka umroh lagi bagi jemaah di luar negeri mulai 9 Agustus 2021. Tapi, ada syaratnya. Indonesia menunggu kepastian saat ini, namun ada ganjalan yang tampaknya sulit ditembus.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads