Hong Kong Dilema, Pilih Terbuka untuk China atau Dunia?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hong Kong Dilema, Pilih Terbuka untuk China atau Dunia?

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 19 Agu 2021 12:30 WIB
Hong Kong terkenal untuk objek wisata menarik seperti salah satunya The Peak Tower. Di kawasan ini terdapat Pavilion Lions Club Tai Ping Shan, dimana pengunjung dapat melihat langsung keindahan pulau Hongkong dari atas ketinggian. Rengga Sancaya/detikcom.
Pemandangan Hong Kong, Hong Kong yang menjadi tujuan berbagai pelancong dunia, sempat harus menutup total perbatasannya karena pandemi. Foto: Rengga Sancaya
Hong Kong -

Hong Kong terjebak di antara pilihan terbuka untuk China dan tertutup untuk dunia, atau sebaliknya. Dilema.

Dilansir detikcom, Kamis (19/8/2021) sejak Juni Hong Kong telah melonggarkan perbatasannya setelah 18 bulan terakhir menutup diri dari dunia karena pandemi. Namun, kini Hong Kong kembali menutup perbatasan.

Pada hari Senin, kota itu membuat masa karantina wajib pada penduduk Hong Kong yang kembali dari 16 negara, termasuk AS, menjadi lebih lama yakni 21 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada hari itu, badan penasehat COVID-19 kota merekomendasikan agar kota membalikkan arah pada skema yang memungkinkan penduduk untuk menghabiskan waktu hanya tujuh hari di karantina, jika mereka dapat membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi sepenuhnya dan melakukan tes untuk menunjukkan bahwa vaksin tersebut memberikan cukup antibodi untuk melawan infeksi.

Jika usulan ini diterapkan, ini berarti bahwa penduduk Hong Kong, walau divaksinasi harus menghabiskan setidaknya 14 hari di karantina pada saat kedatangan.

ADVERTISEMENT

"Saya mengerti bahwa orang-orang terganggu (dengan pembatasan baru)," ujar Carrie Lam, Kepala Eksekutif Hong Kong, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Selasa.

"Tetapi untuk berhati-hati, dan untuk mencegah penyebaran penyakit, kita harus (melakukan pembatasan)... Semua yang kita lakukan adalah melindungi Hong Kong dari wabah besar lainnya," ujarnya.

Aturan karantina baru yang ketat di Hong Kong akan secara efektif menutup kota dari perjalanan internasional di masa mendatang, dimana pada saat yang sama pusat keuangan besar lainnya seperti New York, London, dan Singapura telah mengejar rencana pembukaan kembali bahkan di tengah wabah varian Delta yang sangat mudah menular.

Tetapi, aturan baru Hong Kong yang ketat dapat membantu membendung wabah Delta dan membuat kota itu lebih mudah membuka perjalanan bebas karantina dengan China daratan yaitu, jika pemerintah China pernah memilih untuk menerima pelancong dari Hong Kong.

Dalam beberapa pekan terakhir, Hong Kong melaporkan lusinan kasus varian Delta di antara para pelancong di hotel karantinanya, bahkan ketika kota itu melaporkan adanya COVID-19 dalam beberapa bulan. Namun, satu kasus sangat mengkhawatirkan pihak berwenang.

Aturan karantina baru Hong Kong menempatkan respons kota terhadap COVID-19 lebih sesuai dengan kebijakan China daratan.

China Daratan saat ini menerapkan langkah-langkah seperti penguncian ketat sambil memerangi wabah COVID-19 yang didorong Delta. Bahkan ketika China telah memberikan dosis vaksin yang cukup untuk menginokulasi dua pertiga populasinya.

(sym/ddn)

Hide Ads