Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bantul Wildan Nafis mengatakan telah mendapatkan informasi jika Watu Lumbung menjadi satu dari tiga obwis yang buka saat PPKM level 3.
Oleh sebab itu, DPRD Bantul melakukan inspeksi mendadak ke Watu Lumbung untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarananya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah sidak kita kaget, karena dari sisi fasilitas untuk penerapan protokol kesehatan tidak terpenuhi. Kedua, banyak barang-barang yang terkesan malah mengotori ruang publik ya di sini," kata dia saat ditemui di Watu Lumbung, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Kamis (9/9/2021).
Karena itu, Wildan menilai Watu Lumbung seharusnya tidak masuk satu dari 3 obwis yang buka saat PPKM level 3 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Terlebih, Watu Lumbung pengelolaannya tidak di bawah Pemkab Bantul dan tidak menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
"Tempatnya kotor, belum tertata dengan baik. Ini jadi pertanyaan kami kok Watu Lumbung menjadi obwis yang pertama uji coba saat PPKM level 3," kata dia.
![]() |
"Selain itu dari sisi PAD tidak ada dampaknya, padahal di saat ini PAD terbilang sangat penting," kata Wildan.
Menurutnya, tidak ada koordinasi antara pemerintah pusat dan Pemkab Bantul. Pasalnya jika ada koordinasi tidak mungkin Watu Lumbung terpilih menjadi obwis yang buka saat PPKM level 3 di DIY.
"Mungkin pemerintah pusat memutuskan sepihak. Karena, kalau koordinasi sama Pemkab tidak mungkin pilih sini (Watu Lumbung). Ya, semoga ada peninjauan ulang dari pemerintah pusat, agar obwis yang dipilih yang benar-benar siap fasilitas prokesnya," katanya.
Salah satu pengelola Watu Lumbung Ari mengatakan tahun lalu Watu Lumbung sudah menyediakan fasilitas penunjang prokes. Namun, tahun ini memang belum ada karena sifat kampung edukasi yang berada di alam terbuka.
"Hari ini masih siapkan beberapa hal, dulu sudah ada, setahun lalu sudah ada tempat cuci, pengukur suhu tapi sekarang belum ada. Karena, kita menganggap kehidupan di alam terbuka, dan orang yang ke sini jelas orang yang tidak sakit," kata dia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!