Baru-baru ini, tim peneliti dari Amerika Serikat berhasil mengungkap fenomena alam unik, yaitu laut bercahaya di pantai selatan Jawa. Bagaimana kisahnya?
Tim peneliti dari Sekolah Teknik Walter Scott Jr, Universitas Negeri Colorado, mengungkap fenomena aneh yakni laut yang bercahaya dalam gelap (milky sea) yang terjadi di laut selatan Jawa alias Samudera Hindia.
Fenomena alam langka itu terjadi ketika permukaan laut memancarkan cahaya terang yang stabil yang dapat mencakup area seluas ribuan kilometer persegi. Fenomena itu berhasil ditangkap oleh kamera satelit di laut selatan Jawa, dengan bagian cahaya terbesar ada di selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan, hanya sekitar dua atau tiga milky seas yang terjadi per tahun di seluruh dunia. Namun, sebagian besar di perairan barat laut Samudra Hindia dan lepas pantai Indonesia.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Institut Kerja Sama Penelitian Atmosfer (CIRA) Universitas Negeri Colorado (CSU), Amerika Serikat itu, fenomena alam laut bercahaya itu bisa bertahan hingga beberapa malam dan membentang hingga seluas 100 ribu kilometer.
Para peneliti menyatakan bahwa fenomena aneh seperti laut bercahaya itu disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri yang bisa memancarkan cahaya atau ganggang laut di permukaan air.
Sedangkan dari pengamatan citra satelit, fenomena alam itu bisa ditangkap menggunakan sensor Indera Siang-Malam. Sensor satelit itu bisa mendeteksi cahaya di permukaan air laut yang terjadi di samping cahaya dari wilayah daratan.
"Sensor Indera Siang-Malam satelit tidak berhenti memukau dengan kemampuannya mengungkapkan cahaya di kegelapan malam. Layaknya Kapten Ahab di novel Moby-Dick, memburu fenomena permukaan laut bercahaya sudah menjadi perhatian saya selama bertahun-tahun," kata calon Direktur CIRA, Steve Miller.
Selanjutnya --->> Disebabkan Bakteri Bioluminesens
Tonton video Sosok jago matematika Indonesia yang mendunia di bawah ini:
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan