Kepulangan kura-kura leher ular Rote dari Singapura ke habitat aslinya di Nusa Tenggara Timur menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Dikira sudah punah, tapi kok banyak jual?
Kura-kura leher ular Rote adalah hewan endemik Pulau Rote. Spesies kura-kura ini termasuk yang langka dan sudah masuk kategori terancam punah.
Beberapa hari lalu kura-kura leher ular Rote dikembalikan ke Indonesia, setelah dikembangkan di Amerika dan Australia. Spesies ini menjadi langka karena banyaknya perburuan dan penjualan ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untungnya, masih ada sisa indukan kura-kura yang tersisa. Mereka adalah hasil pembesaran di Lembaga Konservasi Singapura Wildlife Reserves Singapore/Mandai Nature yang berasal dari hasil pengembangbiakan dari kebun binatang Amerika dan Eropa. Nah dua kebun binatang ini merupakan bagian dari Eropean Association Zoo dan Aquaria (EAZA) dan Association of Zoos and Aquariums (AZA).
Dari jumlah tersebut ada 13 ekor yang kini baru dipulangkan ke Indonesia. Mereka terdiri dari enam jantan dan tujuh betina.
Kalau kamu ketik kura-kura leher ular di Google, jangan kaget dengan hasilnya. Karena ternyata banyak orang yang jualan kura-kura leher ular.
Loh, katanya sudah langka? Yang dijual tersebut bukanlah kura-kura leher ular Rote melainkan kura-kura siebenrocky. Masih sama-sama genus chelodina, kura-kura ini bukan asli Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, kura-kura siebenrocky atau kura-kura leher ular utara berasal dari Australia utara dan selatan Nugini. Yang membuat kura-kura ini berbeda adalah tempat hidupnya. Kura-kura ini tak hanya hidup di air tawar tapi juga air payau atau pesisir pantai.
Memiliki nama ilmiah Chelodina rugosa, kura-kura ini termasuk karnivor. Mereka memangsa ikan kecil, amfibi dan invertebrata. Spesies ini dideskripsikan pada tahun 1890.
Sementara itu kura-kura leher ular Rote memiliki nama ilmiah Chelodina mccordi dan hidup di air tawar. Hewan langka ini berhabitat asli di Danau Peto, Danau Enduy dan Danau Naluk di Kabupaten Rote Ndao.
Menurut lembaga internasional untuk konservasi alam (International Union for Conservastion of Nature/IUCN) kura-kura leher ular memiliki status critically endangered (CR) atau kritis.
Totalnya ada 26 ekor kura-kura leher ular yang tersisa di Singapura. Pelan-pelan, Indonesia baru membawa pulang 13 ekor kura-kura yang terdiri dari enam jantan dan tujuh betina.
Simak Video "Menyantap Citarasa Kuliner Unik di Nusa Tenggara Timur"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda