Pemerintah terus menggenjot pembangunan pariwisata di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya Lombok-Gili Tramena di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masuk dalam Destinasi Super Prioritas (DSP).
Sebagaimana diketahui, saat ini terdapat lima DSP yang fokus dibangun pemerintah yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Pengembangan kelima DSP ini difasilitasi melalui Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN). Salah satu RIDPN yang telah disahkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) adalah Lombok-Gili Tramena.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan Perpres Nomor 84 Tahun 2021 dijelaskan bahwa pengembangan Lombok-Gili Tramena itu meliputi Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Lombok, Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Ditegaskan pula bahwa destinasi tersebut masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional.
Dalam pengembangan itu, banyak pihak yang terlibat. Mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
Untuk pemerintah daerah, tanggung jawab diberikan pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, dan Pemerintah Kota Mataram.
Sementara untuk pemerintah pusat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan memantau pengembangan tersebut.
Yang menarik, pengembangan Lombok-Gili Tramena ini bakal dilakukan selama 24 tahun mulai 2020-2044. Pengembangannya dibagi ke dalam 5 tahap.
Tahap pertama dilakukan tahun 2020-2024, tahap kedua tahun 2025-2029, tahap ketiga tahun 2030-2034, tahap keempat tahun 2035-2039, dan tahap kelima tahun 2040-2044. Evaluasi bakal dilakukan di setiap tahapan.
Untuk waktu selama itu, apa saja yang dibangun?
Dalam Perpres juga dijelaskan bahwa pengembangan itu meliputi pembangunan daya tarik wisata, aksesibilitas, prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata.
Selain itu, sumber daya manusia juga menjadi fokus pengembangan. Di sana akan dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisatan.
Kemudian dilakukan pula pengembangan investasi di bidang pariwisata dan pengelolaan DPN Lombok-Gili Tramena itu sendiri.
Pengembangan Lombok-Gili Tramena ini menggunakan berbagai sumber dana. Mulai dari APBN, APBD, pinjaman dan dana hibah dari Bank Dunia dan Pemerintah Swiss.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan