Terpopuler: Tanda Tanya di Sarapan-WiFi Hotel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terpopuler: Tanda Tanya di Sarapan-WiFi Hotel

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 04 Jan 2022 09:43 WIB
Ilustrasi Sarapan di Hotel
Ilustrasi, sarapan di hotel (Foto: iStock)
Jakarta -

Berita terpopuler detikTravel pada hari kemarin masih berkutat tentang hotel. Traveler begitu tertarik dengan layanan sarapan dan fasilitas WiFi. Memang ada apa sih?

Sarapan dengan berbagai macam menu memang menjadi hal yang disukai oleh tamu hotel. Tapi ternyata traveler harus hati-hati.

Melansir The Sun, seorang perempuan yang mengaku pernah bekerja di sejumlah hotel selama 15 tahun mengatakan bahwa sarapan prasmanan itu jauh dari higienis!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, manajemen dan hotel tak benar-benar serius menyiapkan sarapan untuk tamu. Banyak standar yang diterabas agar biaya yang dikeluarkan seminim mungkin, termasuk mengabaikan soal kebersihan.

"Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya agar tidak diserang oleh orang-orang di industri perhotelan. Kalau hotel tempat menginap kalian menyajikan continental breakfast (sarapan ala Eropa) panas, berupa telur, wafel dan semacamnya, jangan dimakan," kata Agustus.

ADVERTISEMENT

Merujuk pengalamannya saat bekerja di salah satu hotel, tanpa menyebut nama hotelnya, Agustus bilang alat pembuat wafel jarang dibersihkan. Sudah begitu, adonan yang digunakan seringkali merupakan adonan lama, bahkan sampai mulai berbau.

"Adonan wafel itu digunakan kembali sampai mulai berbau seperti bir," ujar dia.

Yang lebih buruk, dia mengklaim, seorang manajer bersikeras menggunakan satu handuk kertas untuk membersihkan semuanya sepanjang malam.

"Dia bilang itu lebih ramah lingkungan daripada menggunakan lap atau spons atau bahkan kebanyakan handuk kertas untuk membersihkan barang-barang seperti mangkuk, spatula, meja," kata dia.

Agustus mengatakan, kalaupun traveler mengincar sarapan, maka pilih hotel yang mempekerjakan koki yang tepat dan memiliki dapur yang higienis.

"Aku hanya mencoba untuk menyelamatkan kalian dari sakit kepala," kata dia.

Video soal sarapan di hotel tersebut telah dilihat lebih dari 400.000 kali dan direspons beragam oleh yang menontonnya. Sebagian cuek, sebagian lain membenarkannya.

Salah satu akun yang mengaku telah bekerja di industri makanan selama lebih dari 12 tahun mendukung klaim Agustus.

"Telur prasmanan tidak boleh dimakan," kata dia.

Netizen lain, yang mengaku bekerja untuk sebuah hotel terkenal, berkomentar senada.

"Tetap pilih makanan yang dikemas buat sarapan di hotel, juga periksa kamar sebelum Anda membawa barang bawaan," kata dia.

Selain pembahasan di atas, berikut berita terpopuler detikTravel pada hari kemarin:




(msl/msl)

Hide Ads