Menurut Thoman, suhu panas dan dingin yang berlangsung secara ekstrem selama dua dekade terakhir adalah pertanda perubahan iklim.
"Ketika semua kejadian berlangsung secara bersamaan di bumi yang menghangat, kita akan mengalami kejadian-kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu yang kami duga," dia menjelaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuaca ekstrem ini belum selesai. Suhu di Kota Fairbanks diperkirakan bakal mencapai minus 29 derajat Celcius pada akhir pekan ini.
Meski demikian, menurut perkiraan Thoman suhu yang hangat dan lembab akan semakin umum terjadi di masa depan.
ADVERTISEMENT
"2021 sepertinya menjadi tahun saat kejadian-kejadian ekstrem ini benar-benar mengemuka," kata Thoman kepada BBC.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!