Kemacetan kerap melanda kawasan wisata Puncak hampir tiap weekend. Adapun solusi kemacetan ada, tapi belum terwujud.
Kawasan wisata Puncak kembali diterpa kemacetan dengan skala yang disebut-sebut lebih dahsyat dari yang sudah-sudah di momen long weekend akhir pekan kemarin, 26-27 Februari 2022.
Seperti di hari Minggu misalnya (27/2), banyak wisatawan yang mengaku 'menikmati' kemacetan Puncak hingga mencapai belasan jam. Bahkan dalam satu video, tampak pengemudi yang berjoged bareng di jalan sambil menunggu kemacetan mencair pada Minggu malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara kemacetan di kawasan wisata Puncak, memang telah begitu lama terjadi ibarat sebuah kutukan. Pasalnya, lebar jalan dan volume kendaraan yang melintas di area pegunungan itu tak pernah sejalan.
Pihak kepolisian pun harus menyiasati lalu lintas dengan cara one-way pada jam tertentu, hingga menerapkan Ganjil Genap (GaGe) saat weekend. Toh semua cara itu juga masih belum efektif.
Di tahun 2021 silam, Bupati Bogor Ade Yasin sempat mengusulkan wacana pembuatan jalur Puncak 2. Hal tersebut ditegaskannya pada acara pertemuan dua daerah yakni Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur, di Melrimba Garden, Jl. Raya Puncak Gadog KM 87, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Sabtu (18/9/2021).
Ade Yasin menjelaskan, sebagai salah satu upaya solusi untuk mengurangi tingkat kepadatan di kawasan Puncak, Pemkab Bogor mengusulkan alternatif melalui pengembangan kawasan Puncak 2 melalui pembangunan jalur Poros Tengah Timur (PTT).
![]() |
Rencana jalur Poros Tengah Timur berada di Kabupaten Bogor dan Cianjur, yakni menghubungkan antara Sirkuit Sentul yang berada di akses pintu tol Jagorawi dengan Istana Cipanas yang berada di jalan nasional Puncak-Cianjur serta Cariu yang berada di jalan provinsi ruas Transyogi.
"Jalan Poros Tengah Timur memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat, dan akan menghubungkan wilayah Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, serta memberikan manfaat untuk tiga provinsi yakni Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta," jelas Ade dikutip detikTravel dari situs resmi Pemkab Bogor, Senin (28/2/2022).
Ade menambahkan, berdasarkan hasil kajian, pembangunan jalur PTT akan menciptakan efisiensi jarak tempuh sekitar 16% dan menurunnya tingkat kemacetan kawasan Puncak sebesar 50%.
Di sebagian titik pada kawasan yang akan dilalui oleh PTT memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan. Hingga saat ini sudah banyak dibuka kawasan wisata, sehingga jika akses jalan ditingkatkan, akan membagi tujuan wisata masyarakat dan tidak lagi terfokus ke Puncak.
"Total perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan adalah kurang lebih sebesar 5 trilyun. Keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, sehingga membutuhkan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," pungkas Ade.
Namun, solusi itu masih sebatas wacana hingga saat ini..
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!