Macet Abadi di Puncak, Kebijakan Satu Arah Sudah Nggak Efektif?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Macet Abadi di Puncak, Kebijakan Satu Arah Sudah Nggak Efektif?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 02 Mar 2022 21:04 WIB
Kepadatan kendaraan menuju jalur wisata Puncak di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022). Tingginya antusiasme masyarakat untuk berwisata pada libur akhir pekan dan libur Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, mengakibatkan kepadatan kendaraan di jalur Puncak Bogor sehingga Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa buka tutup jalur untuk mengurai kepadatan kendaraian. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU
Kepadatan kendaraan menuju jalur wisata Puncak di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022). (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta -

Aneka cara sudah dilakukan untuk mengatasi macet abadi di Puncak. Mulai dari ganjil genap sampai satu arah. Apakah cara-cara ini sudah tidak mumpuni?

Sebenarnya tahun lalu, pemerintah pusat sudah menawari satu solusi alternatif. Namun kabarnya Kabupaten Bogor menolak solusi yang ditawarkan oleh pemerintah pusat.

Tawaran yang disodorkan adalah menjalankan bus atau angkutan umum dengan rute Kota Bogor sampai Puncak atau Kabupaten Bogor. Namun, bupati saat itu dengan tegas menolak karena tak membutuhkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun lalu sudah dirancang membuat angkutan umum sampai kawasan Puncak ditata pelan-pelan. Trans Pakuan Bogor sampai puncak rutenya, dari kota sampai kabupaten atau Bogor Raya," kata pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, dalam sambungan telepon dengan detikTravel, Rabu (2/3/2022).

"Masalahnya Pemkab Bogor malah menolak. Katanya tidak butuh angkutan umum, butuhnya jalur kedua ke Puncak," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Setelah penolakan itu, kata Djoko, perlahan angkutan umum Trans Pakuan Bogor menunjukkan performa yang bagus. Dan, seperti menelan ludah sendiri, Pemkab Bogor belakangan malah memintanya.

"Jadi malah terkesan dianggap main-main. Mestinya kalau ada solusi ya dicoba dulu, setelah itu bagus bertahap ke kereta gantung. Jadi pemkab Bogor yang bermasalah," tegas Djoko.

Trans Pakuan Bogor, kata Djoko merupakan bantuan dari BPTJ. Jika angkutan bus ini beroperasi maka traveler tak perlu khawatir akan adanya ganjil genap karena bisa menaiki moda itu dan nggak terkena imbasnya.

"Jika jadi dioperasikan itu organda senang sekali. Operator bisa gaji sopir 1,5 sampai 2 kali UMP. Tapi kembali lagi ke bupatinya nggak mau, ditemui juga susah," tegas dia.

"Padahal semua itu sudah dibantu pusat, nggak keluar duit dia," imbuh dia.

Selanjutnya, Kemenparekraf memiliki solusi macet abadi untuk Puncak, mulai dari kereta gantung sampai aplikasi masuk. Namun, kata Djoko, semua itu harus diperkenalkan dari hal-hal kecil dulu, seperti Trans Pakuan yang armadanya sudah ada.

"Solusi semua itu nggak apa, tapi lebih baik mulai dari yang kecil dulu. Lalu investor kan bakal itung ini serius nggak," kata Djoko.

"Jadi masyarakat diajari pelan-pelan angkutan umum yang nyaman dan baru bisa naik lagi ke angkutan yang lain," imbuh dia.




(msl/ddn)

Hide Ads