Alasan Pesawat Tak Terbang Lewat Tibet, Pesawat Terbesar di Dunia Hancur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berita Terpopuler

Alasan Pesawat Tak Terbang Lewat Tibet, Pesawat Terbesar di Dunia Hancur

Tim detikcom - detikTravel
Minggu, 06 Mar 2022 10:54 WIB
Antonov An-225 Mriya hancur
Foto: Istimewa
Jakarta -

Pilot memilih tak terbang melewati Tibet. Setidaknya ada 3 alasan yang melatarbelakanginya.

Dilansir dari Simpleflying, ada tiga alasan pesawat tidak terbang melewati Tibet:

1. Tidak dapat turun ke ketinggian yang aman dalam keadaan darurat

Alasan utama pesawat menghindari Tibet adalah ketinggian rata-rata yang tinggi. Itu lebih dari 14.000 kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat memang terbang lebih tinggi dari itu. Akan tetapi dalam prosedur keadaan darurat, misalnya penurunan tekanan kabin, pesawat harus turun ke ketinggian 10.000 kaki sebelum menuju bandara terdekat.

Dengan kondisi medan Tibet yang tinggi, pesawat tidak akan punya cukup waktu untuk turun. Pesawat memang dilengkapi pasokan oksigen tetapi jumlahnya terbatas dan hanya cukup digunakan dengan asumsi pesawat cepat mencapai ketinggian aman.

ADVERTISEMENT

Kondisi makin buruk karena hanya ada sedikit bandara di Tibet. Sehingga penerbangan akan semakin panjang di kondisi darurat.

2. Risiko peningkatan turbulensi

Turbulensi selama penerbangan disebabkan oleh arus udara yang bergerak naik turun dalam riak dan kecepatan yang berbeda.

Hal ini terjadi karena beberapa faktor, termasuk efek panas matahari, kondisi cuaca, dan pegunungan.

Arus udara akan naik di atas pegunungan dan menciptakan arus yang mengganggu.

Turbulensi memang bisa terjadi di rute manapun. Namun potensi turbulensi semakin besar di wilayah pegunungan yang tinggi seperti Tibet.

3. Risiko bahan bakar membeku

Alasan ketiga adalah kekhawatiran pilot dengan pembekuan bahan bakar. Seperti kita tahu, Tibet memiliki pegunungan yang suhunya lebih rendah.

Bahan bakar standar Jet A1 memiliki titik beku -47 derajat Celcius. Sedangkan bahan bakar Jet A yang umumnya digunakan maskapai Amerika Serikat sedikit lebih tinggi yakni -40 derajat.

Suhu itu memang jarang tercapai tetapi pada ketinggian di atas pegunungan yang sudah dingin, ada peningkatan risiko ini. Apalagi bila pesawat melakukan penerbangan panjang yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah mengenai hancurnya pesawat terbesar di dunia,Antonov An-225Mriya.

Rekaman baru dari TV Negara Rusia di Bandara Gostomel, Kiev bagian utara menunjukkan pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya hancur total setelah pertempuran Hostomel. Dalam hal ini ingin mengambil alih bandara. Tentara Ukraina bisa saja secara tidak sengaja menembakinya saat menargetkan truk-truk Rusia.

Berikut 10 berita terpopuler detikTravel, Sabtu (6/3/2022):




(pin/pin)

Hide Ads