Pariwisata di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi diguncang aksi pungli. Keluhan wisatawan viral di media sosial, kekesalan dengan maraknya pungutan nyaris di sejumlah titik wisata bikin gerah warganet.
Tidak mudah mendapatkan penilaian oleh UNESCO tersebut. Saat ini, Indonesia memiliki enam Geopark yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG), alias jaringan geopark dunia. Dengan angka itu Indonesia pun menjadi negara di Asia Tenggara dengan jumlah UNESCO Global Geopark terbanyak.
Merujuk data yang ada, enam geopark yang masuk UNESCO Global Geopark itu adalah, Rinjani, Gunung Sewu, dan Batur, serta Geopark Belitung, Kaldera Toba, dan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Saat ini, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu tengah kembali berjuang mendapatkan status tersebut, antara bulan April - Mei nanti UNESCO akan kembali melakukan penilaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Penilaian) antara April - Mei," kata Kepala Dinas Pariwisata Sigit Widarmadi kepada detikcom, Sabtu (12/3/2022).
Sigit menjelaskan Pemerintah Kabupaten Sukabumi selama ini sudah concern menjalankan beberapa rekomendasi yang disampaikan oleh pihak asesor geopark. Ketika pemerintah concern, Sigit berharap seluruh lapisan masyarakat juga ikut peduli demi mempertahankan status Geopark Ciletuh-Palabuhanratu jadi destinasi wisata kelas dunia.
"Memang sudah seharusnya seluruh stake holder juga masyarakat peduli. Geopark kan sudah standar penilaian internasional, kita menyiapkan perilaku internasional, sok lah lebih giat sosialisasi ke depan (kita) turun ke lapangan," ujar Sigit.
Sigit juga mengikuti informasi kaitan viralnya wisatawan yang mengaku 'digetok' pungli selama berkunjung ke Sukabumi, menurut Sigit ada retribusi parkir bahkan hingga senilai Rp 100 ribu menurutnya hal itu ada di bawah wewenang Dinas Perhubungan (Dishub).
"Tentang retribusi, yang viral kemarin ada retribusi parkir sampai Rp 100 ribu dan bukan retribusi tapi kwitansi cap desa, saya tidak bermaksud menyudutkan tapi ini jadi catatan untuk kita ada kewenangan yang harus dibahas lagi dan disosialisasikan ke masyarakat," ujar Sigit.
Sigit berharap masyarakat tidak memanfaatkan situasi keramaian pengunjung, kepada pengunjung Sigit berharap agar selalu menanyakan tiket resmi ketika berkunjung ke objek wisata. Termasuk, saat mengunjungi Geopark Ciletuh.
"Kesadaran masyarakat untuk tidak memanfaatkan situasi seperti itu, pengunjung juga sudah menjadi kewajiban menanyakan tiketnya kalau enggak jelas ya sudah mending enggak usah dibayar tapi kan jadi kapok kasihan juga harusnya semua bijak menyikapi hal ini," kata Sigit.
---
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol