Menurut hasil penelitian, perangkap seks bisa membuat ribuan ekor Tawon Raksasa Asia mati. Perangkap seks ini bisa jadi solusi bagi membludaknya spesies itu.
Tawon Raksasa Asia atau nama ilmiahnya Vespa mandarinia adalah spesies invasif di benua Amerika. Tawon yang berasal dari benua Asia ini mengalami pertumbuhan populasi yang signifikan, sehingga mengancam keberadaan spesies tawon asli Amerika Utara.
Selain itu, Tawon Raksasa Asia juga mengancam dunia pertanian. Amerika Serikat berpotensi mengalami kerugian sebesar lebih dari US$ 138 juta (setara Rp 1.9 Triliun) gara-gara tawon tersebut.
Menurut penelitian terbaru, membludaknya populasi Tawon Raksasa Asia itu ternyata bisa diatasi dengan cara membuat perangkap seks. Dilansir detikTravel dari CNN, Jumat (17/3/2022), hasil penelitian itu telah dipublikasikan di Journal Current Biology.
Menurut Dekan Departemen Biologi University of California San Diego James Nieh yang memimpin penelitian tersebut, perangkap seks itu akan menarik tawon pejantan. Mereka menggunakan umpan feromon yang diambil dari tawon betina.
Tim peneliti juga mencampur feromon alami itu dengan feromon sintetik buatan mereka sendiri. Lalu feromon itu dioleskan di tawon betina buatan yang diletakkan di dalam perangkap. Nantinya, tawon pejantan akan tertarik dengan aroma feromon itu lalu masuk ke dalam perangkap.
"Tawon akan tertarik dan masuk ke dalam perangkap, tapi mereka tidak akan tertarik masuk kalau tidak ada tawon betina di dalamnya, jadi kami buatlah tiruannya," jelas Nieh.
Percobaan pun dilakukan di dekat koloni tawon itu di provinsi Yunnan, China. Hasilnya, tawon pejantan paling suka dengan aroma feromon yang mirip dengan sang ratu tawon.
Perangkap dengan feromon itu mampu menangkap tawon pejantan 16 kali lebih banyak dibandingkan dengan perangkap tanpa feromon. Selama beberapa hari penelitian, tim peneliti berhasil menangkap ribuan ekor tawon pejantan.
Menurut Nieh, feromon yang mampu menarik tawon pejantan itu terbuat dari kombinasi asam hexanoic, asam octanoic dan juga asam decanoic. Bahan kimia itu bisa dengan mudah dibeli di toko bahan kimia di AS.
Tim peneliti juga menggunakan perangkap yang sistem kerjanya mirip dengan lem tikus sehingga memudahkan orang lain untuk menirunya.
Meski bisa menangkap tawon pejantan dalam jumlah banyak dan dalam periode waktu yang singkat, namun Professor Allen Gibbs dari University of Nevada, Las Vegas memperingatkan bahwa tawon itu hanya kawin dalam beberapa bulan saja di musim gugur, jadi perangkap seks itu hanya bisa dipasang di waktu musim kawin saja.
"Perangkap ini hanya akan menarik tawon jantan, tapi jika mereka sudah kawin, tawon betina akan bebas untuk terbang dan membuat koloni baru," pungkas Gibbs yang tidak dilibatkan dalam penelitian itu.
Simak Video "Video Nasib P Diddy Setelah Pengacara Sebut Menang Sidang Perdagangan Seks"
(wsw/rdy)