Nelangsa Ojol Lockdown China, Penghasilan Puluhan Juta tapi Tunawisma

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 04 Mei 2022 06:12 WIB
Lockdown Shanghai, China (Foto: REUTERS/ALY SONG)
Shanghai -

Shanghai, China sudah berminggu-minggu dalam lockdown. Sebanyak 25 juta penduduknya terus bergantung pada ojol untuk membawakan makanan dan persediaan.

Diberitakan BBC, Rabu (4/5/2022), tenaga kerja yang sebagian besar tidak terlihat ini berjumlah 20.000 orang. Dan, mereka menghadapi kekurangan tempat tinggal dan keamanan.

Berikut kisah salah satunya...

Aku sudah sangat sibuk. Begitu banyak orang membutuhkan persediaan. Saya melakukan pengiriman sepanjang hari, lalu ketika mendekati tengah malam, saya mencari tempat untuk tidur.

Saya meninggalkan apartemen saya pada 8 April dan belum kembali lagi sejak itu. Pemerintah Shanghai mengizinkan pengendara pengiriman untuk pergi dan memasuki kompleks perumahan mereka.

Tapi pihak komplek bersikeras menegakkan kebijakan mereka sendiri, dan sebagian besar tidak mengizinkan pengendara untuk kembali ke rumah mereka sendiri. Ada hotel yang buka, tapi tidak banyak yang buka untuk kita.

Ada tenda di depan kompleks saya. Kau tahu, yang biru itu disiapkan untuk tes Covid. Ketika saya meninggalkan rumah, manajer kompleks meminta saya untuk membantu mereka membeli persediaan.

Sebagai gantinya mereka menawari saya tenda biru untuk tidur di malam hari. Aku meninggalkan semua barangku di sana.

Selanjutnya, ojol lockdown China tidur di bawah jembatan-ruang ATM >>>




(msl/fem)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork