Nelangsa Ojol Lockdown China, Penghasilan Puluhan Juta tapi Tunawisma

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nelangsa Ojol Lockdown China, Penghasilan Puluhan Juta tapi Tunawisma

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 04 Mei 2022 06:12 WIB
Residents stand on a street waiting for nucleic acid test during lockdown amid the coronavirus disease (COVID-19) pandemic, in Shanghai, China, April 17, 2022. REUTERS/Aly Song
Lockdown Shanghai, China (Foto: REUTERS/ALY SONG)

Tapi, suatu hari tenda itu hilang. Saya tidak dapat menemukan barang-barang saya. Manajer mengatakan itu bukan urusan mereka. Penjaga keamanan di sana mengatakan mereka tidak tahu ke mana barang-barang saya pergi.

Jadi, saya harus mencari tempat baru untuk tidur. Tidur di bawah jembatan merupakan hal yang wajar bagi kami para pengantar barang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di situlah tempat yang dapat menghalangi angin dan hujan. Saya biasanya langsung tertidur setelah berbaring, saya merasa sangat lelah saat itu.

Suatu hari saya lupa memperhatikan ramalan cuaca. Saat itu, hujan deras dan semua ruang di bawah jembatan telah diambil.

ADVERTISEMENT

Saya menemukan ruang ATM untuk tidur. Itu adalah tempat yang cukup bagus, tidak ada orang lain di sekitar. Satu-satunya harapan saya adalah polisi tidak akan muncul dan mengusir saya.

Tapi, setelah dua malam di sana, sekitar jam 02.00, polisi yang berpatroli melihat saya dan mengusir saya. Mereka bilang aku harus pergi ke tempat penampungan tunawisma.

Tapi, saya sudah mencoba dan itu tidak terbuka. Tidak ada seorang pun di sana, bahkan penjaga keamanan pun tidak.

Awalnya, saya bertahan dengan mie instan kering. Kemudian sekelompok pengendara pengiriman menemukan sebuah restoran yang dibuka secara diam-diam dan sekarang kami pergi ke sana untuk membeli makanan untuk dibawa pulang.

Polisi biasanya hanya mengabaikannya. Kita memang butuh tempat makan, kan? Beberapa toko juga memiliki ruang terbuka di mana terdapat soket listrik. Kami menyelinap untuk mengisi daya ponsel kami.

Ada cerita yang beredar bahwa seorang pengendara pengiriman meninggal di jalanan setelah mengalami kecelakaan. Tentu saja saya khawatir itu akan terjadi pada saya juga.

Tapi, saya sudah sangat berhati-hati. Saya selalu berjalan sangat lambat. Jika saya mengalami kecelakaan di daerah terpencil, itu akan sangat berbahaya.

Masalah terbesar adalah jika skuter Anda rusak dan tidak ada tempat untuk memperbaikinya. Anda tidak bisa bekerja lagi.

Selanjutnya, penghasilan ojol lockdown Rp 22 juta per hari >>>


Hide Ads