"Silakan membeli tiket masuk atau sekalian biaya pengantaran dengan jip sampai ke halaman," penjaga gerbang masuk Rumah Doa Bukit Rhema renyah menyambut tetamu yang singgah, Rabu (27/4).
"Boleh gowes sampai atas?," aku menanyakan kepada penjaga itu.
"Oh silakan, tapi mohon turunnya nanti sepedanya dituntun saja ya, Pak karena turunan curam terlalu berbahaya," dia menyarankan dengan ramah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertinya, naiknya juga akan dituntun saja, haha..." jawabku melihat tanjakan sangat terjal mengadang.
"Hati-hati, Pak," kata dia tak kuasa menahan senyum.
Rumah Doa Bukit Rhema, itulah nama sesungguhnya bangunan menjulang yang berada di kawasan perbukitan dua desa, Karangrejo dan Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
![]() |
Namun, tempat yang muncul dalam sekuen film Ada Apa dengan Cinta itu lebih populer dengan sebutan salah kaprah Gereja Ayam.
"Bentuk bangunan ini adalah burung merpati yang mengenakan mahkota. Jadi, sama sekali bukan ayam," tutur Faiz, pemandu tetamu siang itu.
"Dan sejak berdiri 1992, bangunan ini belum pernah difungsikan sebagai gereja. Bukit Rhema oleh pemrakarsanya, Bapak Daniel Alamsjah, diniatkan menjadi tempat berdoa bagi semua umat beragama," dia menambahkan seraya menunjukkan musala dan fasilitas ibadah beragam keyakinan serta 12 ruang doa yang berada di lantai pertama.
Bukit Rhema adalah salah satu tujuan wisata yang tersebar mengitari kawasan Candi Borobudur. Tak kurang dari 20 desa menyiapkan Balkondes (Balai Ekonomi Desa), sebuah program yang diinisiasi BUMN, menawarkan beragam pilihan kegiatan dan akomodasi wisatawan.
![]() |
Satu diantaranya adalah Balkondes Ngadiharjo yang berlabel Galeri Jelajah Menoreh. Desa permai ini bisa menjadi gerbang masuk mengeksplorasi bentang alam nan menawan di sepanjang Perbukitan Menoreh, melalui Susur Sungai Sileng dengan jip atau VW Safari Tour menanti sunrise dan sunset serta beragam aktivitas seperti memerah susu kambing etawa dan melukis topeng. Dan, berwisata jelajah desa pun makin mudah karena semua paket bisa dipesan melalui pandooin.com.
Kawasan Candi Borobudur mudah diakses menggunakan angkutan umum dengan perjalanan kereta api, turun di Stasiun Kutoarjo. Kemudian, berganti moda transportasi Bus Rapid Transit, TransJateng dari Terminal Kutoarjo, tak jauh dari stasiun. Tinggal duduk manis, dalam durasi 1,5 jam menuju tujuan akhir, Terminal Borobudur, di dekat candi megah itu.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!