Jepang sudah membuka melonggarkan perbatasan internasional untuk 98 negara. Indonesia masuk dalam daftarnya.
Sudah 2 tahun Jepang tutup pintu. Namun pada 10 Juni lalu, Jepang mulai membuka diri untuk turis.
"Jepang sudah menunggu lama kesempatan ini, baru kemarin akhirnya Jepang berani buka kembali," ucap Kanasugi Renji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia dalam webinar bersama Astindo dan Japan National Tourism Organization, Kamis (23/7).
Sang duta besar bercerita bahwa dirinya kerap mendapat pertanyaan kapan Jepang akan menerima wisatawan dari Indonesia. Kini dirinya sudah bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan lega.
"Sekarang Jepang sudah terima wisatawan Indonesia. Please, kunjungi Jepang lagi dan lagi," ujarnya.
Karena masuk dalam daftar 98 negara kode biru, traveler Indonesia tak memerlukan bukti vaksin.
Hanya perlu hasil negatif tes PCR dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan. Tak ada karantina dan tes PCR di Jepang.
Saat ini Jepang tidak menerima turis mandiri yang masuk tanpa pemandu. Untuk bisa masuk ke Jepang traveler harus mendaftarkan diri lewat agen travel di Indonesia.
Kemudian travel agen dari Indonesia harus mendaftarkan wisatawan Indonesia ke land operator atau agen travel Jepang. Karena Jepang hanya menerima turis dengan pemandu lokal.
Semua turis akan tetap diawasi dan didampingi oleh pemandu lokal selama berada di sana. Entah saat dalam kegiatan atau setelah kegiatan berakhir.
Selama di sana, turis diminta untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak dengan kelompok tur lain.
Simak Video "Video: Evakuasi WNA Brasil di Jurang Rinjani Terkendala Cuaca"
(bnl/bnl)