Tiket terusan masuk Taman Nasional Komodo direncanakan sebesar Rp 3,75 juta per tahun. Namun, hingga hari ini, belum ada pembahasannya dalam lingkup lintas kementerian lembaga.
Hal itu dijelaskan oleh Menparekraf Sandiaga Uno kepada wartawan, Kamis (30/6/2022) malam di kantornya. Namun, ia menitikberatkan pada daya dukung TN Komodo akan jumlah turis yang masuk jika nantinya harga itu diterapkan.
"Ya itu tadi sudah kita review saat GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia). Ini adalah bagian dari pada review yang sama dengan Borobudur, yakni carrying capacity (daya dukung) dari TN Komodo," terang dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan melakukan koordinasi dengan Kemenko Marves, per hari ini belum ada dari lintas kementerian lembaga membahas, tapi bulan Agustus ini," imbuh Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga juga menggarisbawahi keputusan itu bukan untuk tujuan komersial, tapi lebih kepada kelestarian TN Komodo. Karena, diketahui bahwa salah satu keajaiban Indonesia itu sangatlah rentan bila terlalu banyak dikunjungi turis.
"Ini dikaji dengan betul-betul, mendalam berapa jumlah wisatawan yang bisa ditampung di sana dan ini sekali lagi bukan berkaitan dengan komersialisasi tapi justru berbicara mengenai daya dukung dan keberlanjutan lingkungan," tegas dia.
Ia lalu meminta masyarakat untuk bersabar. Karena, perlu waktu untuk membuat kesepahaman antar satu lembaga kementerian dan juga masyarakat dalam penerapannya yang memerlukan banyak pertimbangan.
"Mohon masyarakat bersabar. Karena kami yakin ini perlu kita lakukan internalisasi dan sosialisasi terlebih dulu," terang dia.
"Jadi kabar yang keluar ini sama seperti Borobudur, bisa menjaring pendapat dari para ahli, juga stakeholder pariwisata dan ekraf (ekonomi kreatif)," pungkas Sandiaga.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol